Raffi Ahmad Menghilang dari Rencana Investasi Daging Sapi Olahan di Lombok
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NTB.
Di bawah bendera "Rans" bisnisnya, suami dari aktris cantik Nagita Slavina ini menyasar rumah potong hewan (RPH) di Banyumulek sebagai lokasi mengolah daging sapi yang akan dia beri merek "Saffi Ahmad".
Namun sayangnya, rencana investasi Raffi Ahmad di Lombok seolah menghilang. Pasalnya, investasi Raffi Ahmad dikatakan tidak jelas, belum ada titik terangnya hingga memasuki tahun 2022 ini.
“Investasi Raffi Ahmad tidak jelas, belum ada titik terangnya. Kalau sekarang ada investor asal Jakarta, dia sangat berminat untuk mengelola RPH Banyumulek. Rencananya akan memotong beberapa ekor setiap harinya,” ungkap Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Vateriner Dinas Peternakan dan kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi NTB, Lalu Muhammad Yusri, Senin (17/10).
Pengelolaan Rumah Potong Hewan (RPH) di Bayumulek mulai dilirik investor. Terbaru investor asal DKI Jakarta tertarik untuk berinvestasi dalam pengelolaan sapi potong di RPH yang berlokasi di Desa Lelede, Banyumulek Kecamatan Kediri Lombok Barat.
Menurut Lalu Yusri, bahwa komitmen ini ditunjukkan dengan calon investor telah melakukan survey pada peternakan rakyat di desa Teratak, Kabupaten Lombok Tengah dan Desa Pringgasela di Lombok Timur. Kedatangan para calon investor juga sekaligus mengecek kondisi RPH Banyumulek dan melakukan ujicoba pemotongan sapi di tempat itu.
“Investor melakukan observasi rencana industrialisasi peternakan sapi di RPH Banyumulek pada hari Minggu (16/10),” terangnya.
Sebelumnya, rencana aktor Raffi Ahmad berinvestasi bisnis daging sapi olahan di Lombok, berawal dari postingan Gubernur NTB, Dr Zulkieflimansyah di akun Facebook pribadinya awal Desember 2021 lalu.
"Semalam sepakat Raffi-Ahmad"Group akan mencoba mengelola Rumah Potong Hewan di STP Banyumulek sebagai langkah awal dan akan mengolah daging sapinya di sana nanti dengan merek Saffi Ahmad :) menarik mereknya ini," tulis Gubernur NTB Dr Zulkieflimansyah dalam postingan akun Facebook pribadinya, Rabu (1/12).
Saat Gubernur Zul memenuhi undangan ke kediaman aktor yang dijuluki Sultan Andara itu. Diterangkan oleh Gubernur Zul, alasan Raffi Ahmad melirik RPH di Lombok sebagai rencana diversifikasi kegiatan bisnisnya
"Dua minggu lagi insyaallah mereka akan ke Lombok dan Sumbawa," tulis Zul lagi.
Nama Saffi Ahmad yang digadang-gadang sebagai merek bisnis olahan daging sapi grup Raffi Ahmad di Lombok, ternyata punya cerita menarik. Saat itu Rafathar anak pertama Raffi Ahmad disuguhi olahan daging sapi sebagai menu sarapan.
Dan oleh Rafathar saat melihat daging sapi langsung menyebut nama Raffi Ahmad diplesetkan menjadi Saffi Ahmad.
Raffi Ahmad bahkan telah mengutus orang kepercayaannya melakukan survei ke Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terkait penjajakan bisnis pengolahan daging sapi pada Desember 2021 lalu. Menurut rencana, perusahaan Raffi Ahmad akan memotong 50 - 100 ekor sapi per hari.
"Rencananya pemotongan awal ini kapasitas 50 - 100 ekor per hari. Tetapi tergantung analisa mereka nanti di Jakarta," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi NTB, drh Khairul Akbar, Minggu (16/1/2022) lalu.
Khairul menuturkan pada akhir Desember 2021, orang kepercayaan Raffi Ahmad telah turun ke NTB melakukan survei terkait dengan ketersediaan sapi-sapi eksotik yang ada di Lombok dan Sumbawa. Mereka juga sudah diajak keliling melihat Rumah Potong Hewan (RPH) Banyumukek Lombok Barat, pasar hewan dan tempat-tempat penggemukan sapi.
Setelah kunjungan orang kepercayaan Sultan Andara tersebut, Disnakeswan NTB masih menunggu informasi lebih lanjut pada Januari atau Februari 2022. Menurut rencana, investasi Raffi Ahmad ini akan direalisasikan pada Januari atau Februari 2022. Namun hingga Oktober 2022, rencana investasi Raffi Ahmad belum ada kepastian.
Khairul mengungkapkan perusahaan Raffi Ahmad berencana membangun pabrik pengolahan daging sapi selain mengelola RPH Banyumulek. Pemerintah Provinsi NTB telah menyiapkan lahan di kawasan Banyumulek.
Berdasarkan data Disnakeswan NTB, jumlah populasi ternak sapi pada tahun 2020 sebanyak 1,285 juta ekor lebih. Sedangkan populasi kerbau sebanyak 115.151 ekor. Sementara populasi kambing sebanyak 709.764 ekor.
Sebanyak 1,285 juta ekor sapi tersebut dengan rincian Kota Mataram 2.260 ekor, Lombok Barat 124.508 ekor, Lombok Tengah 179.189 ekor, Lombok Timur 146.454 ekor, dan Lombok Utara 94.987 ekor. Kemudian Sumbawa Barat 80.933 ekor, Sumbawa 271.246 ekor, Dompu 146.405 ekor, Bima 213.873 ekor, dan Kota Bima 25.891 ekor.
Editor: Robby
Reporter: bbn/lom