Ledakan Kuat Guncang Istanbul Turki, Enam Orang Tewas
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Ledakan kuat guncang Istanbul, Turki, Minggu sore waktu setempat. Ini terjadi di wilayah sibuk yang menjadi ikon kota itu, Istiklal Avenue.
Setidaknya enam orang tewas dalam kejadian tersebut. Sementara 53 orang luka.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengutuknya dengan menyebut "serangan keji". "Ada bau terorisme di sana," tegasnya dikutip AFP, Senin (14/11/2022).
Hal sama juga dikatakan Wakil Presiden Turki Fuat Oktay. "Kami percaya bahwa itu adalah tindakan teroris yang dilakukan oleh seorang penyerang," ujarnya.
Rekaman yang beredar online, menunjukkan bagaimana ledakan muncul memicu api dan kepanikan. Orang-orang berlarian ke segala arah.
Di rekaman lain, banyak orang tergeletak tak bergerak di jalan di tengah puing-puing. Saat kejadian sirine di pusat kota juga berbunyi nyaring.
Helikopter juga terbang di lokasi kejadian. Polisi dilaporkan membentuk barisan keamanan besar untuk mencegah akses ke daerah tersebut dan toko-toko di wilayah terdekat segera tutup.
Istiklal Avenue sendiri adalah pusat pejalan kaki sepanjang 1,4 kilometer (km), di distrik bersejarah Beyoglu. Dilintasi oleh jalur trem tua, dengan deretan toko dan restoran, tempat ini ramai dikunjungi pada akhir pekan.
"Saya berada 50-55 meter (meter), tiba-tiba terdengar suara ledakan. Saya melihat tiga atau empat orang tergeletak di tanah," kata saksi Cemal Denizci, 57.
Baca juga:
Biden Disambut Tari Pendet Saat Tiba di Bali
"Orang-orang berlarian panik. Suaranya sangat besar. Ada asap hitam," tambahnya.
Sementara itu sumber ledakan masih diselidiki. Namun diyakini seorang wanita.
"Seorang wanita telah duduk di salah satu bangku selama lebih dari 40 menit dan kemudian dia bangkit. Satu atau dua menit kemudian, sebuah ledakan terjadi," kata Menteri Kehakiman Bekir Bozdag kepada televisi A Haber.
"Ada dua kemungkinan. Ada mekanisme yang ditempatkan di tas ini dan itu meledak, atau seseorang meledakkannya dari jarak jauh," tambahnya lagi.
"Semua data tentang wanita ini sedang dalam pemeriksaan," tegasnya.
Sebelumnya, kelompok ISIS atau militan Kurdi disalahkan atas kejadian serupa. Di masa lalu, serentetan serangan menewaskan hampir 500 orang dan melukai lebih dari 2.000.(sumber: cnbcindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net