Peternak Kambing di Buleleng Direkomendasikan Kulit Kopi Sebagai Konsentrat
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Akademisi Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa (FP Unwar) merekomendasikan kepada peternak kambing untuk memanfaatkan limbah kulit kopi sebagai konsentrat atau pakan penguat.
Limbah kulit kopi yang selama ini cenderung terbuang dapat dimanfaatkan sebagai pakan dan ditingkankan kandungan nutrisinya dengan cara fermentasi.
“Melalui fermentasi kandungan protein kasar dari kulit dapat ditingkatkan dari 9,94 % menjadi 17,81 % dan serat kasar diturunkan dari 18,74 % menjadi 13,05%,” kata Dr. I Gusti Agus Maha Putra Sanjaya, S. Pt., MM yang merupakan akademisi FP-Unwar, sekaligus Ketua Tim Program Kegiatan Kemandirian Masyarakat (KKM) saat melakukan sosialisasi kepada Kelompok Ternak Kambing Sami Mupu, Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng pada Rabu (21/12).
Menurut Agus Maha, Pengetahuan peternak dalam memvariasikan jenis hijauan pakan ternak sangat berguna dalam meningkatkan produktifitas ternak kambing sesuai dengan status fisiologisnya.
Sumber bahan pakan lokal dengan harga yang relatif murah, mudah didapat pada spesifik lokasi, tidak bersaing dengan kebutuhan konsumsi manusia, dan merupakan hasil ikutan pertanian dan limbah industri lebih diutamakan pemanfaatannya dalam membuat formulasi ransum ternak lokal.
Ia menyampaikan pemanfaatan kulit kopi sebagai pakan penguat (konsentrat) akan berdampak pada penurunan biaya produksi usaha peternakan kambing khususnya dari sisi pakan sehingga pendapatan peternak akan semakin meningkat.
Sentuhan teknologi fermentasi dalam pengolahan kulit kopi sebagai pakan ternak kambing akan memberikan dampak positif yang besar terutamanya pada pelestarian lingkungan dan keberlanjutan usaha perkebunan kopi dan ternak kambing di Desa Wanagiri.
Pengembangan peternakan kambing PE di Desa Wanagiri berawal dari tahun 2016. Tambahan pendapatan yang dirasakan petani perkebunan dari beternak menyebabkan semakin banyak petani/peternak yang memelihara ternak kambing di Desa Wanagiri.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/mul