17 Pedanda Pimpin Dharma Yatra Pelanduh Jagat di Pura Baru Bolong Lombok
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NTB.
Dipimpin 17 sulinggih atau pedanda Siwa-Budha, umat Hindu se-Pulau Lombok menggelar Upacara Dharma Yatra Pelanduh Jagat digelar di Pura Pura Batu Bolong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (28/12).
Umat Hindu se-Pulau Lombok melakukan persembahyangan bersama di tengah derasnya guyuran hujan sore hari pukul 15.00 WITA. Ribuan krama Hindu memadati area Pura Batu Bolong, salah satu destinasi wisata yang terletak di Jalan Raya Senggigi, Lombok Barat.
Pedanda Budaya Siwa bersama Pengurus Pura Batu Bolong dan Puskor Hindunesia NTB menggelar Dharma Yatra Pelanduh/Perahayu Jagat ini dengan tujuan sembahyang bersama menjelang penutupan akhir tahun 2022 menuju 2023. Memohon kerahayuan, kedamaian atau Pelanduh alam semesta beserta isinya.
Selain memohon Wangsuh Pada dan Amerta Sanjiwani (air suci kehidupan anugerah Tuhan), juga mendoakan yang sedang tertimpa musibah gempa Cianjur dan erupsi Gunung Semeru.
"Kegiatan ini dipandang perlu untuk dilakukan. Mengingat beberapa waktu terakhir ini beberapa wilayah di Indonesia ditimpa musibah atau bencana alam, dan jadi ajang mendokan saudara kita di Jawa yang tertimpa Gempa Bumi dan Erupsi Gunung Semeru agar kuat dan bangkit dari ujian Tuhan,” ungkap Ketua Dewan Koordinasi Wilayah (Dekorwil) Pusat Koordinasi Hindu Indonesia (Puskor Hindunesia), I Wayan Yogi Swara SH, yang hadir mendampingi 17 Pedanda yang memimpin dharma yatra Pelanduh/Perahayu Jagat ini.
Ketua Pura Batu Bolong, Made Oka Jelantik menyampaikan rasa bangga dan terharu dengan semangat antusias masyarakat yang luar biasa, yang mana tetap semangat dengan tulus walaupun sedang diguyur hujan.
Disebutkan, 17 pedanda Siwa-Budha yang memimpin Dharma Yatra dari tiga arah mata angin. Enam pedanda dari arah timur menghadap ke barat yaitu Pedanda Istri Ketut Rai Sebali Manuaba, Pedanda Istri Jelantik Manuaba, Pendanda Gede Nyoman Dewan Purwaka, Pedanda Gede Made Bhuana Raksa Sebali Waisnawa, Pedanda Gede Made Jelantik Dwijaputra dan Pedanda Gede Wayan Putra Sanghya.
Sedangkan 6 Pedanda di arah barat menghadap timur dipimpin Pedanda Gede Jelantik Purna Diksa, Pedanda Gede Wayan Gunung, Pedanda Gede Nyoman Puja Manuaba, Pedanda Istri Oka Padmi Manuaba, Pedanda Gede Pidade Sebali Keniten dan Pedanda Gede Wayan Sebali Panghiangi.
Lanjut Lima Pedanda dari arah timur menghadap barat yaitu Pedanda Gd Tianyar Manuaba, Pedanda Gde Buruan Manuaba, Pedanda Gde Istri Rai PATNI, Pedanda Gde Ngenjung Peling (Bali), Pedanda Gde Made Jelantik Dwija Gautama.
Pura Batu Bolong di jalan raya Senggigi ini dijadikan tempat wisata bagi masyarakat umum. Dibangun di atas batu yang bolong seperti terowongan. Pura ini dibangun pada tahun 1533 oleh Dang Hyang Dwijendra yang melakukan perjalanan untuk menyebarkan ajaran agama Hindu.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/lom