search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Perang Rusia-Ukraina Ngeri, Putin Janji Habis-Habisan Bak PD2
Minggu, 5 Februari 2023, 11:13 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Perang Rusia-Ukraina Ngeri, Putin Janji Habis-Habisan Bak PD2

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Perang Rusia-Ukraina terus terjadi. Dalam kemunculan terbaru Kamis waktu setempat, Presiden Rusia Vladimir Putin menjanjikan bakal bertempur habis-habisan seperti Perang Dunia 2.

Ini dikatakannya saat berada di kota Volgograd yang sebelumnya bernama Stalingrad. Ini untuk memperingati 80 tahun kemenangan Uni Soviet di Pertempuran Stalingrad, di masa kepemimpinan Joseph Stalin.

Seakan membawa semangat Perang Dunia II, di mana kejayaan Uni Soviet pernah dicapai dengan biaya yang sangat besar, Putin mengaitkannya dengan perang Rusia dan Ukraina yang terjadi sekarang. Ia menyebut "operasi militer khusus" Rusia di Ukraina sama dengan perang melawan Nazi Jerman pada 1941-1945 dan mengklaim bahwa Rusia siap untuk "sampai akhir".

"Berulang kali kita dipaksa untuk menghalau agresi kolektif Barat," kata Putin di kota di Sungai Volga itu, dikutip AFP, Jumat (3/2/2023).

"Kami tidak mengirim tank ke perbatasan mereka tetapi kami memiliki sesuatu untuk ditanggapi. Dan, itu tidak hanya tentang menggunakan kendaraan lapis baja. Semua orang harus memahami ini," tambahnya.

Sejak mengirim pasukan ke Ukraina yang pro-Barat Februari lalu, Putin memang telah berulang kali mengancam. Termasuk akan menggunakan senjata nuklir melawan Barat jika konflik meningkat.

"Kesiapan untuk melangkah sampai akhir, untuk melakukan hal yang mustahil demi ibu pertiwi, demi kebenaran ... ada dalam darah, dalam karakter rakyat multinasional kita," kata Putin lagI.

"Perang modern dengan Rusia akan sangat berbeda," tegasnya tanpa menjelaskan lebih lanjut kode yang dimaksud.

Peringatan di kota Rusia selatan itu dilakukan saat Kremlin berupaya meningkatkan gempurannya di Ukraina, di tengah sejumlah berita serangan balik dan kekalahan. Putin kini didukung oleh puluhan ribu pasukan cadangan yang dimobilisasi musim gugur lalu.

Perlu diketahui, Pertempuran Stalingrad 1942-1943 berkecamuk selama hampir enam bulan. Ketika kota itu berada dalam kondisi yang buruk dan lebih dari satu juta tentara dan warga sipil telah kehilangan nyawa mereka, kemenangan justru didapat Tentara Merah yang menjadi titik balik tidak hanya bagi Uni Soviet.

Rusia sendiri, telah mengklaim keuntungan baru-baru ini di dekat kota medan perang Bakhmut di wilayah Donetsk timur Ukraina. Moskow pun telah mengumumkan perebutan kota timur Soledar, yang dianggap kemenangan besar pertama bagi pasukan Rusia setelah serangkaian kemunduran di lapangan.

Menurut AFP, sejak Putin mengambil alih kekuasaan di Rusia pada tahun 2000, semakin banyak orang Rusia yang mengambil pandangan positif tentang peran Stalin dalam sejarah. Para analis telah menunjuk rehabilitasi namanya di negara itu.

Nostalgia untuk status negara adidaya Uni Soviet, menjadi bahan promosi pejabat Rusia saat ini. Stalin disebut sebagai pemimpin tangguh yang memimpin Uni Soviet menuju kemenangan dalam Perang Dunia II dan memimpin industrialisasi negara.

Uni Soviet sendiri kehilangan sekitar 20 juta orang dalam Perang Dunia II. Sebelum pecah menjadi Rusia dan Ukraina serta sejumlah negara lain, keduanya memang bersatu dalam nama Uni Soviet.

Serangan Baru Peringati Perang Rusia-Ukraina, 24 Februari?

Sementara itu, dalam wawancara Kamis, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov mengatakan pihaknya yakin akan ada serangan militer skala besar-besaran dari Rusia pada 24 Februari nanti. Ini menandai satu tahun serangan Moskow ke Ukraina.

"Kami pikir, mengingat mereka (Rusia) hidup dalam simbolisme, mereka akan mencoba mencoba sesuatu sekitar 24 Februari," kata Reznikov dikutip CNBC International.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Kamis pun mengisyaratkan bahwa negaranya memiliki rencana untuk membayangi kegiatan yang akan diadakan kelompok pro-Ukraina di seluruh dunia. Ini untuk menandai ulang tahun pertama perang.

Namun, ia menegaskan ini akan dilakukan diplomat dan bukan militer. 

"Diplomat Rusia sedang mengerjakan sesuatu untuk memastikan peristiwa yang dipimpin Barat bukan satu-satunya yang mendapatkan perhatian dunia," paparnya.(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami