search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jembatan Bilukpoh Jebol Lagi, Warga Minta Pemkab Perbaikan Permanen
Senin, 13 Februari 2023, 08:49 WITA Follow
image

beritabali/ist/Jembatan Bilukpoh Jebol Lagi, Warga Minta Pemkab Perbaikan Dibangun Permanen.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Air Sungai Bilukpoh, Jembrana kembali meluap karena hujan yang cukup lebat di daerah hutan Penyaringan. 

Akibatnya sayap jembatan yang sempat jebol dan memakan korban jiwa pada saat banjir bandang tahun lalu itu kembali jebol sepanjang 4 meter, lantaran senderan penyanding jembatan di sebelah barat atau sayap jembatan tidak kuat menahan derasnya air sungai dari utara.

Putusnya satu-satunya jembatan penghubung Kelurahan Tegalcangkring dengan Desa Penyaringan, menyebabkan kembali warga Desa Penyaringan untuk yang ada di sebelah barat jembatan terisolir. 

Akses jalan tersebut digunakan warga untuk kegiatan keagamaan lantaran setra (kuburan) dan juga Pura Kahyangan Tiga berada di sebelah barat jembatan. Selain itu sekolah juga kebanyakan berada di sebelah barat jembatan.

Perebekel Penyaringan I Made Dresta mengatakan, sayap jembatan yang jebol tersebut sebelumnya setiap hari diurug oleh warga secara swadaya agar bisa dilalui. 

"Jembatan ini satu-satunya jembatan yang menghubung warga Desa Penyaringan yang berada di sebelah barat sungai. Ya sekarang sudah jebol jadi kami hanya bisa menunggu bantuan dari pemerintah agar jembatan ini di perbaiki secara permanen," ujarnya, Minggu (12/2/2023).

Ia mengaku, sayap jembatan tersebut mulai dikikis air sekira pukul 18.00 WITA saat hujan lebat dan air sundah membesar. Sekira pukul 01.00 WITA besoknya sayap jembatan yang diurug tersebut sudah jebol. 

"Sekarang tidak ada harapan lagi, untuk urug lagi sudah tidak bisa lantaran badan sungai sudah membesar, sehingga kelihatan badan jembatan lebih pendek keliahatan. Pada hal saat pembuatan dulu sudah pas dengan badan sungai," terangnya. 

Dirinya berharap, pada saat perbaikan nanti supaya jembatan tersebut dibangun secara permanen sehingga warga Desa Penyaringan yang tinggal di barat sungai bisa melewati jembatan tersebut. 

"Tadi kami sudah rapat dengan para tokoh desa dan hasilnya mereka tidak mampu lagi untuk mengurug secara swadaya. Intinya kami meminta kepada pemerintah agar dibuatkan permanen. Akses jalan ini merupakan akses Pura Kahyangan Tiga, akses untuk murid sekolah dan akses ke setra (kuburan)," pungkasnya.

Sementara salah satu warga bernama I Putu Budiartawan 50 tahun asal Banjar Tibu Tanggal, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo mengatakan, dirinya sebelumnya berangkat ke pasar melewati jalan utama, di pulangnya dirinya bermaksud melewati jalan pintas di jembatan tersebut, tetapi balik lagi lantaran jembatannya jebol lagi.

"Saya tidak tahu sayap jembatan yang jebol sebelumnya dan diurug oleh warga jebol lagi, sehingga saya kembali ke jalan utama untuk pulang jadinya menempuh semakin jauh. Saya berharap jika nanti diperbaiki agar jembatan ini diperpanjang sehingga saat banjir besar datang tidak akan jebol lagi. Ini merupakan satu-satunya akses jalan yang ada disini," tandasnya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/maw



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami