search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sepuluh Tanda dan Gejala Diabetes di Kulit
Minggu, 19 Februari 2023, 13:35 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Sepuluh Tanda dan Gejala Diabetes di Kulit

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Terdapat tanda dan gejala diabetes yang terlihat di kulit. Untuk diketahui, diabetes menjadi penyakit yang tidak bisa disepelekan, bahkan ia berada pada posisi kelima dalam daftar jumlah kasus terbesar di Indonesia.

Sayangnya, meski penyakit ini umum ditemui, masih banyak orang yang tidak menyadari gejalanya. Tanda dan gejala diabetes dapat dilihat dari perubahan kondisi tubuh, salah satunya perubahan yang terjadi di kulit.

Berikut adalah 10 gejala diabetes di kulit yang perlu Anda waspadai:

1. Bintik-bintik kering

Diabetes bisa menyebabkan bintik-bintik dan kadang-kadang garis di kulit. Kondisi ini biasanya disebut dermopati diabetik dan ditemukan di kaki bagian bawah. Dalam kasus yang jarang terjadi, bintik-bintik juga bisa terlihat di lengan, paha, batang tubuh, atau area tubuh lainnya.

2. Benjolan kecil berwarna kuning kemerahan

Benjolan ini sering terlihat seperti jerawat. Namun, tidak seperti jerawat, benjolan segera berubah menjadi warna kekuningan. Biasanya penderita diabetes akan menemukan benjolan ini di paha, lekukan siku, atau bagian belakang lutut.

3. Benjolan merah atau sewarna kulit

Ruam kemerahan di kulit yang berbentuk cincin bisa menjadi pertanda diabetes. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut Granuloma annulare, yang biasanya muncul di bagian tangan dan kaki.

Satu studi menemukan bahwa orang dengan diabetes kemungkinan besar memiliki granuloma annulare di area kulit yang luas dan benjolan itu datang dan pergi. Studi lain menyimpulkan bahwa orang yang memiliki granuloma annulare yang datang dan pergi harus diuji untuk diabetes.

4. Kulit kering dan gatal

Jika menderita diabetes, Anda cenderung memiliki kulit kering. Gula darah tinggi dapat menyebabkan hal ini. Jika memiliki infeksi kulit atau sirkulasi yang buruk, kondisi tersebut juga dapat menyebabkan kulit kering dan gatal.

5. Bercak kuning, kemerahan, atau coklat pada kulit

Kondisi kulit ini sering dimulai dengan benjolan padat kecil yang terlihat seperti jerawat. Seiring perkembangannya, benjolan ini berubah menjadi bercak kulit yang bengkak dan keras. Bercak bisa berwarna kuning, kemerahan, atau coklat.

6. Bercak kulit gelap

Bercak kulit gelap yang terbentuk di lipatan leher, ketiak, atau selangkangan juga bisa menandakan risiko diabetes. Ini sering merupakan tanda prediabetes. Nama medis untuk kondisi kulit ini adalah acanthosis nigricans.

7. Kulit keras dan menebal

Masalah kulit ini biasanya terjadi pada orang yang memiliki komplikasi akibat diabetes atau diabetes yang sulit diobati. Anda akan melihat kulit kencang seperti lilin di bagian punggung tangan.

Kulit yang keras, tebal, dan tampak bengkak dapat menyebar, muncul di lengan bawah dan lengan atas. Kondisi itu juga bisa berkembang di punggung atas, bahu, dan leher. Terkadang, penebalan kulit menyebar ke wajah, bahu, dan dada.

8. Kulit melepuh

Penderita diabetes dapat mengalami kulit yang tiba-tiba melepuh. Posisinya cenderung terbentuk di tangan, kaki, tungkai, atau lengan bawah dan terlihat seperti melepuh yang muncul setelah luka bakar serius. Berbeda dengan melepuh yang timbul setelah luka bakar, kondisi ini tidak menimbulkan rasa sakit.

9. Infeksi kulit

Orang yang memiliki diabetes cenderung memiliki infeksi kulit. Jika memiliki infeksi kulit, Anda akan merasakan panas atau kulit bengkak yang menyakitkan. Lalu, ada ruam gatal dan terkadang sedikit melepuh dan kulit kering bersisik.

Infeksi kulit dapat terjadi di bagian tubuh manapun, termasuk di antara jari-jari kaki, di sekitar satu atau lebih kuku, dan di kulit kepala.

10. Luka terbuka

Memiliki gula darah tinggi (glukosa) untuk waktu yang lama dapat menyebabkan sirkulasi yang buruk dan kerusakan saraf. Sirkulasi yang buruk dan kerusakan saraf dapat mempersulit tubuh untuk menyembuhkan luka. Ini terutama berlaku di kaki. Luka terbuka ini disebut ulkus diabetik.(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami