search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Rusia Dakwa 680 Pejabat Ukraina Atas Tuduhan Kejahatan Perang
Selasa, 21 Februari 2023, 08:00 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Rusia Dakwa 680 Pejabat Ukraina Atas Tuduhan Kejahatan Perang

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Rusia mendakwa 680 pejabat Ukraina, termasuk 118 anggota angkatan bersenjata dan kementerian pertahanan, karena dituding melanggar undang-undang tentang perang. Ratusan pejabat itu juga dituduh bersalah atas penggunaan senjata terhadap warga sipil.

Diberitakan kantor berita Rusia, TASS, kepala Komite Investigasi Rusia, Alexander Bastrykin, mengatakan pejabat Ukraina tersebut didakwa karena "penggunaan cara dan metode perang yang dilarang", sesuai dengan Pasal 356 KUHP Rusia.

"Saat ini, prosedur penuntutan dilakukan terhadap 680 orang," kata Bastrykin kepada TASS, seperti dikutip dari Reuters, Senin (20/2).

"Di antara para terdakwa, yakni 118 orang dari komandan dan pemimpin angkatan bersenjata Ukraina dan Kementerian Pertahanan Ukraina," lanjut dia.

Bastrykin berujar dakwaan tersebut termasuk tuduhan atas pengerahan senjata terhadap warga sipil. Dia juga menyebutkan sebanyak 138 orang telah didakwa secara in absentia.

Sejauh ini, Reuters belum bisa memverifikasi tuduhan dari komite tersebut. Pihak berwenang Ukraina belum memberikan komentar menanggapi laporan ini.

Sementara itu, menurut Kantor Kejaksaan Ukraina, otoritas Ukraina juga telah mendaftarkan 70 ribu lebih kejahatan perang Kremlin sejak invasi dimulai 24 Februari lalu.

Ukraina juga menyeret sejumlah kasus terhadap anggota militer Rusia, termasuk bos tentara bayaran Rusia Wagner Group, Yevgeny Prigozhin.

Baik Rusia dan Ukraina selama ini saling membantah telah menargetkan warga sipil dalam perang yang menjelang satu tahun ini.

Perang Rusia dan Ukraina sendiri hingga kini telah menewaskan ribuan orang dan membuat jutaan warga mengungsi serta meluluhlantakkan kota-kota.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami