search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Miliarder Bitcoin Mengaku Dirampok di Bali, Tandai Jokowi dan Bamsoet di Medsos
Kamis, 2 Maret 2023, 08:57 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi/Miliarder Bitcoin Mengaku Dirampok di Bali, Tandai Jokowi dan Bamsoet di Medsos.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Yuri Boytsov, seorang miliarder bitcoin mengaku dirampok di Bali dimana pelaku masuk ke pekarangan vila tempat ia tinggal.

Karena kasus ini ia menandai Presiden Joko Widodo hingga Ketua MPR Bambang Soesatyo dalam unggahan di media sosialnya melalui Instagram Stories.

Dalam unggahan di akun @boitsov_life, ia menceritakan kronologi serta membagikan video CCTV sebagai bukti kejadian yang menimpanya.

"Hari ini saya akan berbicara secara detail tentang kejadian yang sepenuhnya ada di Bali. Saya akan sangat berterima kasih atas dukungan Anda. Saya membutuhkan bantuan Anda," tulisnya dalam bahasa Indonesia dan Rusia, diikuti dengan menyebut akun @Jokowi, @bambang.soesatyo, dan beberapa akun lokal termasuk @explorebali dan @balilivin.

Menurut pengakuannya pada 25 Februari, sekelompok penjahat menyerang dirinya. Tiga dari mereka berbicara bahasa Rusia, satu orang Indonesia berseragam polisi. Ketiganya masuk ke dalam vila di Bali.

Pelaku mengancam dia dan pacarnya. Semua paspor dan dokumen diambil. Juga menggasak US$ 284.000 dalam bitcoin ke rekening pelaku.

Setelah kejadian tersebut, ia melapor ke kantor polisi terdekat. Di kantor polisi ia diminta untuk pergi ke vila dan menunjukan kepada polisi semua bukti kejahatan yang dilakukan.

"Pada pagi hari tanggal 26 Februari, saya mengambil video dari kamera (CCTV). Berkat ini beberapa jam kemudian seorang pelaku ditahan di bandara. Dia terbang dengan penerbangan Bali-Dubai," tulisnya lagi.

Ia melanjutkan ceritanya dengan membagikan video sedang di kantor polisi dengan salah satu tersangka yang mengamuk dengan menendang meja. Ia mengaku menerima ancaman pembunuhan dari pelaku.

"Pelaku tidak ditangkap, setelah perdebatan panjang, mereka semua dibebaskan," ujar dia. (sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami