search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Alasan Putin Cuma Gembar-Gembor Nuklir Taktis, Bukan Senjata Strategis
Selasa, 28 Maret 2023, 11:35 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Alasan Putin Cuma Gembar-Gembor Nuklir Taktis, Bukan Senjata Strategis

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Presiden Rusia Vladimir Putin berencana menempatkan senjata nuklir taktis di Belarus. Pernyataan terbaru Putin sudah tentu menarik perhatian dunia.

Namun, senjata yang rencananya akan dipindahkan Putin ke Belarus bukanlah senjata nuklir strategis maupun rudal balistik antarbenua, yang disebut-sebut bisa mengakhiri kehidupan di bumi.

Dilansir CNN, senjata nuklir taktis berukuran lebih kecil, tetapi kuat dan dapat digunakan di medan perang.

Selama setahun terakhir, Putin terus mengeluarkan retorika ancaman perang nuklir, terutama saat operasi militernya di Ukraina mulai goyah.

Sehingga pengumuman Putin akan menempatkan senjata nuklir di Belarus dianggap pengalihan isu semata. Tujuannya adalah untuk mengalihkan perhatian dunia dari deretan masalah yang ia hadapi.

 

Faktanya, agresi militer Rusia di Ukraina selama sebulan terakhir disebut-sebut tak menghasilkan banyak kemajuan.

Soal kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Moskow pekan lalu, Putin diperkirakan tidak banyak mendapat hasil positif, kecuali beberapa perjanjian dagang terbaru dengan Negeri Tirai Bambu.

Lalu, perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh International Criminal Court (ICC) juga menjadi masalah lain untuk Putin.

Di lain kabar, presiden berusia 70 tahun itu mengatakan pemerintahnya sedang membangun fasilitas penyimpanan nuklir taktis yang akan siap digunakan pada Juli 2023. Tapi dia tak memberi tanggal pasti kapan senjata taktis itu akan tiba.

Seperti diberitakan sebelumnya, Putin menyatakan akan mengerahkan senjata nuklir taktis ke Belarus sebagai respons atas pasokan senjata dari Barat ke Ukraina.

Putin mengklaim pengerahan senjata sudah mendapat persetujuan dari Presiden Belarus, Alexander Lukashenko.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami