search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Netanyahu Semprot Balik Biden Soal Peradilan: Israel Negara Berdaulat
Rabu, 29 Maret 2023, 17:15 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Netanyahu Semprot Balik Biden Soal Peradilan: Israel Negara Berdaulat

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu langsung membalas pernyataan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, yang mengkritik Israel terkait kericuhan akibat kontroversi perombakan sistem peradilan.

Netanyahu merilis pernyataan resmi itu tak lama setelah Biden mengaku berharap Israel membatalkan rencana perombakan sistem peradilan yang memicu gelombang protes besar-besaran belakangan ini.

"Israel merupakan negara berdaulat yang membuat keputusan berdasarkan kemauan rakyat sendiri dan tak berdasarkan tekanan dari luar negeri, termasuk dari sahabat," ujar Netanyahu, seperti dilansir Reuters.

Ia kemudian menegaskan pemerintahannya ingin membuat reformasi itu dengan "konsensus yang luas."Netanyahu juga memastikan hubungan Israel dengan AS akan baik-baik saja.

"Saya sudah mengenal Presiden Biden selama lebih dari 40 tahun dan saya mengapresiasi komitmennya terhadap Israel," katanya, sebagaimana dikutip Al Jazeera.

Netanyahu mengklaim aliansi antara Israel dan AS tak terhancurkan "dan selalu dapat mengatasi ketidaksepahaman seperti ini."

Pemimpin negara Zionis itu merilis pernyataan ini untuk merespons Biden yang mengaku khawatir akan kisruh berkepanjangan di Israel.

"Seperti banyak pendukung Israel lainnya, saya sangat khawatir. Mereka tak bisa seperti ini terus, dan saya sudah menegaskan itu," ujar Biden pada Selasa (28/3), seperti dikutip AFP.

Saat ini, Israel memang sedang didera konflik yang berakar pada rencana pemerintahan Netanyahu untuk merombak sistem peradilan.

Dengan perubahan ini, Netanyahu memberikan kendali lebih banyak kepada politikus, sementara peran Mahkamah Agung dikerdilkan.

Warga Israel pun memprotes rencana itu dalam demonstrasi-demonstrasi yang kerap berujung ricuh hingga puluhan orang ditangkap.

Karena gelombang penolakan yang begitu besar, Netanyahu memutuskan untuk menunda pembahasan perombakan itu dan membuka dialog. Kini, Biden pun menanti kompromi Netanyahu.

"Semoga perdana menteri [Netanyahu] akan bertindak sesuai dengan ucapannya bahwa dia akan mencoba beberapa kompromi, tapi masih harus dilihat," ucap Biden.

Biden berharap rencana perombakan sistem peradilan di Israel itu dibatalkan.

"Saya harap mereka tak melanjutkannya," tutur Biden.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami