Siapa Jack Teixeira, Gamer Tersangka Penyebar Dokumen Rahasia AS?
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Biro Penyelidikan Federal (FBI) akhirnya menangkap tersangka penyebar dokumen rahasia Amerika Serikat yang menghebohkan jagat intelijen Washington. Tersangka tersebut bernama Jack Teixeira, pria 21 tahun yang merupakan gamer dan anggota Massachusetts Air National Guard di bawah Angkatan Udara AS.
Seperti dilansir The New York Times, Teixeira merupakan administrator grup online, Thug Shaker Central, grup di mana cache dokumen intelijen yang bocor pertama kali muncul.
Grup itu berisi pria muda dan remaja laki-laki yang berkumpul untuk melakukan hobi mereka yang berkaitan dengan senjata. Para anggota grup kerap berbagi meme dan bermain video game bertema perang.
Kepada The New York Times, salah satu anggota grup mengatakan bahwa Teixeira ingin mengajari para anggota muda mengenai perang yang sebenarnya.
Karenanya, sekitar Oktober lalu, pria tersebut mulai berbagi informasi rahasia hingga akhirnya mengunggah ratusan halaman dokumen, termasuk peta medan perang detail dari Ukraina.
Menurut anggota grup, tujuan Teixeira melakukan hal tersebut yaitu untuk menginformasikan dan mengesankan anggotanya.
"Semua orang menghormati OG (julukan Teixeira di grup tersebut)," kata salah satu anggota.
Sementara itu, seorang teman sekolah Teixeira mengatakan tersangka penyebar dokumen itu merupakan seorang penyendiri yang senang membaca buku-buku tentang senjata.
Perilaku Teixeira itu disebut membuat beberapa siswa gelisah.
"Banyak orang mewaspadai dia," kata Brooke Cleathero, teman sekolahnya di sekolah menengah pertama.
Menurut catatan publik, Texeira dibesarkan di pinggiran kota Providence, Rhode Island. Dia bersekolah di Dighton-Rehoboth High School di Massachusetts dan lulus pada 2020, menurut pengawas distrik sekolah regional, seperti dikutip CNN.
Texeira bekerja di Garda Nasional Udara pada 26 Desember 2019, menurut Kementerian Pertahanan. Ibunya menjalankan bisnis bunga dan sering memuji dinas militer Teixeira di akun instagram perusahaannya.
Texeira ditangkap FBI setelah aparat AS mengantongi identitasnya dan mengintai dia selama berhari-hari.
Awalnya, Biro Penyelidikan Federal AS (FBI) berencana membekuk Teixeira saat ia masuk kerja pada Kamis. FBI semula ingin membawanya ke tahanan dengan situasi yang lebih aman.
Namun, ternyata Teixeira tak bekerja di hari itu. Agen FBI lantas berjaga di depan rumah ibunda pria berusia 21 tahun tersebut.
Situasi kian tegang ketika jurnalis The New York Times mengetuk pintu rumah itu dan berbicara kepada orang-orang di dalamnya.
Berdasarkan rencana awal, agen FBI akan menahan Teixeira ketika ia keluar rumah. FBI enggan masuk ke dalam rumah ibu Teixeira karena menduga ada senjata di dalam.
FBI akhirnya dapat membekuk Teixeira tanpa insiden berbahaya.
"Agen FBI membawa Teixeira ke tahanan sore ini tanpa insiden," ujar Jaksa Agung AS, Merrick Garland, sebagaimana dilansir CNN.
Garland kemudian membeberkan Teixeira ditangkap terkait dugaan pengambilan dan penyebaran informasi rahasia pertahanan nasional secara ilegal.
Dokumen-dokumen yang bocor memang sangat rahasia, mulai dari strategi perang di Ukraina hingga rencana tentara bayaran Rusia membeli senjata dari Turki.
Akibat tindakannya, Teixeira akan diseret ke pengadilan di Boston pada hari ini, Jumat (14/4) waktu setempat.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net