Target Loss, Ketua DPRD Meminta Pemkab Gianyar Genjot Pajak Non-Pariwisata
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Realisasi penerimaan pendapatan pemerintah Gianyar tidak sesuai target. DPRD Gianyar meminta pemerintah Gianyar berinovasi dalam menggali potensi pendapatan. Tujuannya untuk mengerek pemasukan daerah demi kepentingan pembangunan.
Hal itu dikatakan oleh Ketua DPRD Gianyar, Wayan Tagel Winarta. Politis asal Desa Sanding, Kecamatan Tampaksiring itu menyatakan dari APBD 2022, pendapatan daerah belum sesuai target.
Terealisasi sebesar 85,96 persen atau Rp 2,144 triliun lebih dari target yang ditetapkan sebesar 2,46 triliun rupiah lebih. Realisasi PAD sebesar 71,99 persen atau Rp 857,5 miliar rupiah lebih dari target yang ditetapkan sebesar 1,2 triliun rupiah lebih.
“Kami meminta pemerintah daerah hendaknya melakukan inovasi dalam menggali potensi yang dimiliki di luar sektor pariwisata sebagai bentuk antisipasi, dimana PAD yang sangat mengandalkan kontribusi sektor pariwisata akan sangat berpengaruh apabila terjadi isu yang menyebabkan turunnya tingkat kunjungan wisatawan,” ujar Tagel.
Baca juga:
DPRD Gianyar Ingin Bali ">PPKM Hanya Kamuflase, Ketua DPRD Gianyar Ingin Bali "Lockdown" 14 Hari
Pihaknya juga meminta pemerintah mengintensifkan pemungutan pajak retribusi daerah terutama yang mempunyai potensi tinggi baik pendataan secara berkala terkait objek pajak maupun retribusi. “Dengan demikian potensi pajak yang dimiliki dapat dioptimalkan pemungutannya,” jelas dia.
Dikatakannya lagi, target belanja daerah tahun 2022 sebesar Rp 2,5 triliun, terealisasi Rp 1,1 triliun lebih atau sebesar 85,3 persen.
Terkait hal tersebut, DPRD Gianyar menyampaikan catatan agar Pemkab Gianyar lebih mengedepankan hal-hal yang menyentuh kepentingan masyarakat, baik melalui belanja operasional, belanja modal, maupun belanja tak terduga.
Tagel Winarta menambahkan, tahun 2022 penerimaan pembiayaan daerah terealisasi 100 persen sesuai rencana yaitu mendekati Rp 120 miliar dan pengeluaran pembiayaan daerah terealisasi 100 persen sesuai dengan rencana Rp 80,3 miliar.
“Hal tersebut perlu mendapat perhatian yaitu pengelolaan defisit anggaran pada tahun-tahun mendatang mesti dikendalikan secara ketat karena sisa lebih anggaran tahun yang lalu jumlahnya akan semakin kecil,” tutupnya.
Editor: Robby
Reporter: bbn/gnr