search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Survei SMRC: Dukungan Kelompok Pemilih Kritis ke PDIP Alami Penurunan
Rabu, 26 April 2023, 00:19 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Survei SMRC: Dukungan Kelompok Pemilih Kritis ke PDIP Alami Penurunan

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Deni Irvani mengungkapkan dukungan kelompok pemilih kritis kepada PDI Perjuangan (PDIP) dalam kurun waktu tiga tahun terakhir mengalami penurunan.

Hal itu diketahui berdasarkan survei terakhir yang dilakukan SMRC pada 18-19 April 2023 lewat sambungan telepon. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit sampling (RDD). Sebanyak 831 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi dan screening.

Margin of error survei diperkirakan kurang lebih 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.

"Ada garis berwarna merah yaitu tren dukungan kepada PDI Perjuangan dalam jangka yang panjang, survei April 2020 sampai April 2023 terlihat ada penurunan dukungan terhadap PDI Perjuangan di kelompok pemilih kritis. Dari 23,1 persen di April 2020 menjadi 16,1 persen di April 2023," ujar Deni saat memaparkan hasil survei dalam konferensi pers secara daring, Selasa (25/4).

Berdasarkan survei ini, PDIP menjadi satu-satunya partai politik penghuni parlemen yang mengalami penurunan dukungan dari kelompok pemilih kritis.

Teruntuk Partai Gerindra, survei ini menyimpulkan ada peningkatan dukungan sebesar 2,5 persen dari kelompok pemilih kritis.

"Kita lihat Gerindra dari 9,2 persen di 2020 sekarang menjadi 11,7 persen. Perubahannya tidak terlalu besar di bawah tiga persen," imbuhnya.

Deni menyatakan Partai Golkar menjadi satu-satunya partai politik di parlemen yang mendapat dukungan signifikan dari kelompok pemilih kritis, yakni dari 5,1 persen pada April 2020 menjadi 8,7 persen pada April 2023.

Sementara itu, masih dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, dukungan kelompok pemilih kritis untuk PKB mengalami peningkatan. Dari 4,2 persen di April 2020 menjadi 6,1 persen di 18-19 April 2023.

"Perubahannya di bawah dua persen dan tidak terlalu besar, tidak sebesar pada Golkar," kata Deni.

Menurut Deni, jumlah pemilih kritis ini sekitar 80 persen dari total populasi pemilih nasional.

Berikut hasil survei lengkap dukungan kelompok pemilih kritis terhadap sembilan partai politik di parlemen dalam tiga tahun terakhir.

1. PDIP: Dari 23,1 persen turun menjadi 16,1 persen.
2. Gerindra: Dari 9,2 persen naik menjadi 11,7 persen.
3. Golkar: Dari 5,1 persen naik menjadi 8,7 persen.
4. PKB: Dari 4,2 persen naik menjadi 6,1 persen.
5. PKS: Dari 3,6 persen naik menjadi 4,4 persen.
6. Demokrat: Dari 3 persen naik menjadi 5,1 persen.
7. NasDem: Dari 3,4 persen naik menjadi 4,9 persen.
8. PAN: Dari 1,4 persen naik menjadi 1,6 persen.
9. PPP: Dari 0,8 persen naik menjadi 2,3 persen.

"Sehingga kita bisa simpulkan dari sembilan partai politik yang ada di parlemen yang ada perubahan signifikan adalah PDI Perjuangan dan Golkar. PDI Perjuangan cenderung turun dari kelompok pemilih kritis, sedangkan Golkar cenderung mengalami penguatan," ucap Deni.

Sementara Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengungkap PDIP memiliki elektabilitas yang cukup unggul daripada partai lainnya yang juga akan berlaga dalam Pemilu 2024 mendatang.
Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan sepanjang 31 Maret hingga 4 April 2023.

Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengatakan sejumlah partai dalam hasil survei tersebut menunjukkan angka yang mengalami penurunan. Penurunan ini tak hanya dialami PDIP, partai lain pun mengalami hasil yang sama.

"Dibanding temuan pada Februari lalu, PDIP, Golkar, dan PKB ada indikasi mengalami penurunan meski tidak besar," Kata Djayadi, saat memaparkan hasil survei tersebut, Minggu (9/4).

Di sisi lain, PKS cenderung menguat. Meski memang dia tetap tidak bisa mengungguli PDIP dan partai lain yang berada di posisi teratas.

PDIP dalam survei tersebut berhasil mengumpulkan suara sebanyak 17,7 persen. Padahal dalam survei sebelumnya, suara yang berhasil dikumpulkan partai yang digawangi Megawati ini berhasil mendulang dukungan hingga 19,3 persen.

Sementara di posisi kedua ditempati Gerindra dengan perolehan suara mencapai 12,8 persen. Disusul Partai Golkar dengan suara 7,8 persen. Kemudian di posisi keempat ditempati PKS dengan perolehan suara hingga 7,6 persen.

Kemudian Partai Demokrat menempati posisi kelima mengalahkan PKB dan Nasdem yang masing-masing berada di urutan keenam dan ketujuh. Perolehan suara yang dikumpulkan ketiganya yakni, Demokrat sebanyak 5,4 persen, PKB 4,4 persen, dan Nasdem 4,1 persen.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami