search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Peru Darurat Kesehatan Gegara Sindrom Langka Sebabkan Empat Orang Tewas
Selasa, 11 Juli 2023, 08:30 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Peru Darurat Kesehatan Gegara Sindrom Langka Sebabkan Empat Orang Tewas

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Pemerintah Peru mendeklarasikan status darurat kesehatan selama 90 hari karena kasus sindrom Guillain-Barre yang meningkat dan menyebabkan empat orang meninggal dunia.

Guillain-Barre merupakan sindrom langka yang mana sistem imun tubuh menyerang bagian sistem saraf tepi.

Sejauh ini, Peru mengonfirmasi 165 kasus berkaitan dengan sindrom Guillain-Barre. Dari jumlah itu, empat di antaranya meninggal.

Lonjakan drastis dari kasus penyakit langka dalam waktu singkat berdampak buruk terhadap kesinambungan layanan kesehatan.

"Karena tak ada cukup sumber daya strategis untuk menanggapi volume dan kompleksitas kasus di fasilitas kesehatan," demikian dekrit tersebut, seperti dikutip dari Xinhua.

Dalam deklarasi itu, pemerintah juga membeberkan rencana aksi pemerintah yang menghabiskan anggaran hingga 12.12 juta sol Peru atau sekitar Rp50 miliar, demikian dikutip Xinhua.

Dalam rencana itu, Peru bermaksud meningkatkan fasilitas kesehatan untuk perawatan pasien, meningkatkan pengawasan kasus, menyiapkan bahan informasi bagi masyarakat, dan menyiapkan tenaga kesehatan.

Pemerintah juga menyiapkan bantuan transportasi udara untuk pasien dalam kondisi kritis.

Selain itu, Peru menyediakan antibodi intravenous immunoglobulin dan albumin serta diagnosis khusus terkait penyakit tersebut.

Sepanjang tahun ini, setidaknya 18 dari 24 departemen kesehatan di daerah telah melaporkan setidaknya satu kasus sindrom Guillain-Barre.

Beberapa wilayah yang melaporkan kasus ini di antaranya Lima, La Libertad, Piura, Cajamarca, Junín, hingga Cusco, demikian dikutip dari kantor berita Peru, Andina.

Menteri Kesehatan Peru Cesar Vasquez sebelumnya meminta agar pemerintah menetapkan deklarasi darurat.

"Jika jumlah kasus meningkat, mungkin ada kekurangan imunoglobulin," kata Vasquez di hadapan Dewan Menteri pada pekan lalu.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami