Tinju Bali Cetak Sejarah, Tujuh Petinju Melenggang ke PON 2024
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Atlet tinju Bali berhasil mencetak sejarah dengan menyabet 1 medali emas, 3 perak dan 2 perunggu pada babak kualifikasi PON I di Balai Prajurit Jenderal M Yusuf, Kota Makassar Sulawesi Selatan yang berakhir Minggu (30/7) malam.
Dengan hasil tersebut Bali berhasil meloloskan 7 petinju untuk tampil di ajang PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara.
Petinju yang berhasil mempersembahkan medali kelas 71 kg Antonius Manto Obisuru, sedangkan yang kebagian medali perak yakni kelas 63,5 kg Jekri Riwu, kelas 67 kg Lewi Simanjuntak, dan kelas 75 kg Cakty Dwi Putra.
Sedangkan medali perunggu disumbangkan dari sektor putri yakni kelas 50 kg Juliandra Betzieba Fanoni Fangidae, dan kelas 52 kg Nelsy Anakkota. Bali berhasil menyabet medali setelah kelas 71 kg Antonius Manto Obisuru lawannya M Reza Midun (Maluku Utara) pilih absen di partai final.
Sehingga Antonius Manto Obisuru berhak meraih medali emas. Sedangkan medali perak diraih dari kelas 63,5 kg Jekri Riwu setelah di final kalah dari Fido Masoara (DKI Jakarta), kelas 67 kg Lewi Simanjuntak juga kandas dari Libertus Gha (NTT) dan kelas 75 kg Cakty Dwi Putra harus mengakui ketangguhan Kore Fira (Sulawesi Selatan).
Baca juga:
Pembangunan Gedung Tinju di Penatih Dimulai dengan Ngeruwak Karang, Ini Harapan De Gadjah
Sedangkan 2 petinju putri hanya mampu finish peringkat 4 besar dengan raihan medali perunggu bersama. Satu petinju lagi yang berhasil lolos PON dengan kuota 5 besar dikelasnya yakni kelas 57-60 kg.
Ketum Pengprov Pertina Bali, Made Muliawan Arya mengatakan petinju Bali yang berhasil mengantongi tiket PON untuk sektor putri yakni kelas 50 kg Juliandra Betzieba Fanoni Fangidae, dan kelas 52 kg Nelsy Anakkota.
Prestasi ini dicapai atas perjuangannya lebih dulu agar petinju putri bisa dipertandingkan melalui Porprov, yang pada akhirnya dalam sejarah bisa mengutus petinju putri di babak kualifikasi PON.
"Sejarah, kita belum pernah lolos pon lebih dari 6 petinju. PON lalu maksimal 6 petinju. Dan kita belum pernah meloloskan 2 Petinju wanita. Sekarang kita loloskan 2 petinju wanita. Saya ga tau apakah pernah ada petinju wanita lolos pon," tegas De Gadjah.
De Gadjah yang juga mantan Ketum Pengkot Pertina Denpasar, empat petinju putra lainnya yang berhasil lolos PON yakni kelas 63,5 kg Jekri Riwu, kelas 67 kg Lewi Simanjuntak, kelas 71 kg Antonius Manto Obisuru, dan kelas 75 kg Cakty Dwi Putra.
De Gadjah mengaku sangat bersyukur atas capaian prestasi petinju Bali pada babak kualifikasi PON pertama. Selain berhasil meloloskan petinju putri, juga berhasil meloloskan petinju dalam jumlah rekor yang cukup banyak ke ajang PON XXI/2024 nanti.
"Bagi yang belum lolos, tentu akan kita maksimal untuk meraih tiket pada babak kualifikasi PON ke II di Nusa Tenggara Timur," harap De Gadjah.
De Gadjah yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar mengakui banyak petinju baru yang diturunkan namun sudah mampu menunjukan performa terbaiknya. Petinju yang baru tampil di babak kualifikasi PON yakni kelas 67 kg Lewi Simanjuntak, kelas 71 kg Antonius Manto Obisuru, dan kelas 80 kg Gede Laksamana Harta.
"Ini catatan positif untuk mereka, meskipun di kelas 80 kg putra Gede Laksamana Harta Wijaya harus mengakui ketangguhan Frendy (Papua Barat), sehingga langkahnya terhenti sekaligus belum berhasil meraih tiket PON, ini kita plot lagi pada babak kualifikasi PON kedua nanti," tegas De Gadjah.
De Gadjah yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar menyebutkan ada juga petinju yang kelasnya dinaikkan tetapi berhasil meraih tiket PON seperti Jekri Riwu kelas 63,5 kg, dan kelas 75 kg Cakty Dwi Putra dinaikkan dari awalnya kelas 71 kg.
"Saya cukup puas dengan prestasi petinju Bali, yang belum lolos sisanya kita proyeksikan tampil di babak kualifikasi PON kedua nanti pada bulan September 2023 di Nusa Tenggara Timur (NTT)," tegas De Gadjah.
Editor: Robby
Reporter: bbn/tim