search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kremlin Murka Armenia Gabung ICC, Kini Bisa Tangkap Putin
Rabu, 4 Oktober 2023, 17:35 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Kremlin Murka Armenia Gabung ICC, Kini Bisa Tangkap Putin

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Armenia membuat Rusia murka dengan meratifikasi perjanjian untuk bergabung ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) pada Selasa (3/10). 

Keputusan bergabung dengan ICC membuat Armenia bisa menangkap Presiden Vladimir Putin jika berkunjung ke negara tersebut, sesuai perintah pengadilan kriminal internasional. Armenia sendiri merupakan sekutu dekat Rusia.

Parlemen Armenia menggelar pemungutan suara untuk menyetujui perjanjian bergabung dengan ICC. Dari hasil voting ini, 60 anggota mendukung dan 22 menolak jadi anggota pengadilan itu.

Perwakilan Armenia untuk masalah hukum internasional Eghushe Kirakosyan mengatakan keputusan tersebut muncul demi keamanan negara.

"Kami menciptakan jaminan tambahan [dalam menghadapi musuh bebuyutan, Azerbaijan]," kata Kirakosyan, dikutip AFP.

Armenia mengambil langkah ini setelah Azerbaijan melancarkan operasi militer di Nagorno-Karabakh pada September lalu, yang menyebabkan ratusan orang dilaporkan tewas.

Nagorno-Karabakh diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan, tapi sebagian penduduk wilayah itu merupakan etnis Armenia. Wilayah ini juga menjadi konflik kedua negara selama puluhan tahun.

Kepercayaan pada Rusia meluntur

Di tengah konflik itu, kepercayaan Armenia ke Rusia memudar. Mereka frustrasi usai Rusia dinilai tak mampu atau tak mau lagi membantu mereka atas agresi Azerbaijan.

Armenia merupakan sekutu Rusia sejak berabad-abad lalu, tepatnya sejak penaklukan Kekaisaran Rusia ke Kaukasus pada 1817-1864.

Kremlin juga berkomitmen menjamin keamanan Armenia melalui Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (Collective Security Treaty Organization/CSTO).

Keputusan baru Armenia untuk bergabung dengan ICC ini membuat Rusia murka.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Armenia telah mengambil "keputusan yang salah."

Peskov juga mengatakan Armenia tak punya alternatif penjamin keamanan selain CSTO.

"Pihak Armenia tak memiliki mekanisme yang lebih baik daripada mekanisme ini," ujar jubir itu.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami