Gempuran Israel Renggut Nyawa 2 Ribu Anak Palestina Dalam 2 Pekan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan sebanyak 2.055 anak di Jalur Gaza tewas akibat perang antara milisi Hamas Palestina vs Israel.
"Korban termasuk 2.055 anak-anak, 1.119 perempuan, dan 217 orang lanjut usia," kata juru bicara Kemenkes Gaza, Ashraf al-Qudra, seperti dikutip Anadolu Ajansi, Selasa (24/10).
Jumlah korban tewas dari pihak Palestina sendiri sebanyak 5.087 orang, sementara korban luka-luka sebanyak 15.237 orang.
"Israel melakukan 23 pembantaian dalam 24 jam terakhir yang menyebabkan 436 orang tewas, termasuk 182 anak-anak," kata al-Qudra.
Senada, organisasi nonprofit Save the Children juga melaporkan setidaknya 2.000 anak di Gaza tewas akibat perang.
Save the Children pun mendesak semua pihak yang bertikai untuk mengambil sikap guna melindungi kehidupan anak-anak.
"Kami menyerukan kepada semua pihak untuk mengambil langkah-langkah segera untuk melindungi kehidupan anak-anak, dan pada masyarakat internasional untuk mendukung upaya tersebut," demikian pernyataan Save the Children, seperti dikutip CNN.
Organisasi ini mencatat serangan udara Israel di Gaza telah "membunuh dan melukai anak-anak tanpa pandang bulu."
Badan itu juga mencatat lebih dari 1 juta anak "terjebak" di Gaza tanpa memiliki tempat yang aman untuk berlindung.
Tak cuma itu, Save the Children juga menyoroti kurangnya pasokan obat dan listrik yang kini menimpa Gaza. Organisasi itu memperingatkan dampak buruk dari nihilnya obat-obatan dan listrik untuk menjalankan infrastruktur kesehatan di daerah kantong tersebut.
"Sistem kesehatan [di Gaza] telah mencapai tahap terburuk dalam sejarahnya," kata al Qudra.
Perang antara Hamas Palestina dan Israel terus panas sejak pecah pada 7 Oktober lalu. Warga Palestina di Jalur Gaza terus mengalami krisis kemanusiaan hebat akibat diputusnya pasokan air, listrik, makanan, obat-obatan, hingga bahan bakar oleh Israel.
Beberapa truk bantuan sendiri sudah mulai memasuki Gaza sejak Sabtu (21/10). Meski begitu, truk-truk itu tak mencakup bahan bakar, salah satu komoditas yang sangat dibutuhkan di Gaza.
Sejumlah rumah sakit pun kini mulai gelap gulita akibat kehabisan bahan bakar untuk generator. Sejak dua pekan lalu, rumah sakit di Gaza menggunakan generator karena Israel memutus bahan bakar ke satu-satunya pembangkit listrik di wilayah itu.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net