search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Erdogan Batalkan Rencana ke Israel Imbas Serangan di Gaza
Kamis, 26 Oktober 2023, 08:29 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Erdogan Batalkan Rencana ke Israel Imbas Serangan di Gaza

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membatalkan rencana kunjungan ke Israel. Pembatalan itu ia umumkan pada Rabu (25/10) karena menilai Israel melakukan perang "tidak manusiawi" melawan militan Hamas di Gaza.

Sekitar tiga pekan lalu, Erdogan mengaku berencana mengunjungi Israel. Rencana itu ia sampaikan sebelum Hamas menyerang Israel dan disambut dengan perang oleh Tel Aviv.

Kini, rencana itu batal dan ia mengutuk semua serangan terhadap warga sipil. Erdogan juga mendesak Israel berhati-hati dalam menganggapi serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober.

"Kami punya proyek untuk pergi ke Israel, tapi dibatalkan. Kami tidak akan pergi," kata Erdogan dalam sambutannya di televisi.

Seperti diberitakan AFP pada Rabu (25/10), Erdogan lebih vokal menyikapi perang Israel dan Hamas sejak serangan mematikan di rumah sakit Ahli Arab, Gaza, pekan lalu yang memicu protes besar dan amarah Muslim di dunia.

Dia kembali menegaskan pernyataan kepada anggota parlemen dari partai yang berkuasa di parlemen bahwa Turki "tidak pernah menyetujui kekejaman yang dilakukan oleh Israel."

Pemimpin Turki itu menambahkan bahwa dia tidak memandang Hamas sebagai organisasi teroris tetapi sebagai "pembebas", yang memperjuangkan tanah mereka, sehingga memicu kecaman cepat dan marah dari pemerintah Israel.

Dia mengatakan kepada partainya yang berakar pada Islam pada Rabu bahwa Turki "tidak memiliki masalah dengan negara Israel," namun tidak dapat menerima "serangan menjijikkan dan brutal" terhadap Gaza.

"Hamas bukan organisasi teror, tapi sekelompok pembebas dan mujahidin (pejuang gerilya) yang melindungi tanah mereka," kata Erdogan, yang mendapat tepuk tangan dari pendukung partainya.

Pernyataan itu disambut amarah oleh Israel dan menuduh Erdogan membela "teroris."

"Upaya Presiden Turki membela organisasi teroris dan kata-katanya yang menghasut tidak akan mengubah kengerian yang terhadi di seluruh dunia," pernyataan Kementerian Luar Negeri Israel.

Hubungan Ankara dengan Israel sudah membeku setelah serangan Israel terhadap kapal Turki yang membawa bantuan ke Gaza yang menewaskan 10 warga sipil pada 2010.

Namun, Erdogan untuk pertama kalinya bertemu langsung dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada September 2023 di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB.

Dikutip dari Times of Israel, dalam pertemuan itu Netanyahu membahas upaya untuk menjalin kembali hubungan dengan Arab Saudi, yang selama ini tegang buntut konflik Palestina.

Netanyahu dan Erdogan juga sepakat merencanakan kunjungan bersama dalam waktu dekat, menurut kantor kepresidenan Netanyahu kala itu.

Erdogan pun mengonfirmasi itu meski tidak mendetailkan waktu kunjungan ke Israel. Ia kini menuding Netanyahu menyalahgunakan niatan baik Turki dan terlihat dalam perlawanan mereka kepada Hamas.

"Jika dia [Netanyahu] melanjutkan dengan niat baik, hubungan kami mungkin akan berbeda. Tapi sekarang, sayangnya hal itu juga tidak akan terjadi," Erdogan memastikan.

Erdogan dalam waktu dekat diperkirakan muncul dalam rapat umum besar-besaran di Istanbul pada hari Sabtu untuk membela hak-hak Palestina.(sumber: cnnindonesia.com)


 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami