Sekda Suyasa Sebut Guru Harus Berani Bertransformasi untuk Merdeka Belajar
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Menghadapi era digitalisasi guru dan tenaga pendidik juga harus mampu beradaptasi dan bertransformasi dalam mewujudkan merdeka belajar.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng Gede Suyasa usai menghadiri Puncak Peringatan Hari Guru Nasional dan HUT ke-78 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja, Sabtu (25/11).
Sekda Gede Suyasa mengatakan tantangan guru kedepan sangat berat karena perkembangan digitalisasi. Kemajuan teknologi informasi menyebabkan siswa dan guru memiliki ruang belajar yang sama. Sehingga tidak menutup kemungkinan ilmu pengetahuan lebih dulu dikuasai siswa.
“Karena sumber belajar sangat banyak. Dan itu seluruhnya ada di smartphone kita. Oleh karena itu guru harus adaptable untuk menghadapi situasi itu,”ujarnya.
Sekda Suyasa menambahkan guru dan tenaga pendidik harus sering memperbaharui pengetahuannya. Ilmu pengetahuan yang dimiliki juga harus dikelola sehingga benar-benar dibutuhkan oleh siswa.
“Takutnya kan apa yang disampaikan tidak menjadi bagian yang dibutuhkan siswa sehingga terjadi resisten. Disana tantangannya sehingga harus meningkatkan profesionalitas, kemampuan bertransformasi, penguasaan digitalisasi dan teknologi,” ungkapnya.
Kemudian yang berat lagi, dengan digitalisasi yang sama, ruang belajar yang sama, media yang sama, dan kecepatan yang sama guru dan tenaga pendidik harus bisa tampil menjadi pendidik yang berkarakter. Karena tugas guru dan tenaga pendidik selain bertransfer ilmu pengetahuan juga membentuk siswa yang berkarakter.
“Guru juga harus bisa menjaga siswanya di balik informasi yang begitu banyak agar masih memiliki integritas, nasioanalisame, cinta tanah air, sense of crisis, jiwa sosial, rasa tanggungjawab dan disiplin. Itu dimensi lain dari tanggungjawab guru yang cukup berat,” katanya.
Pemerintah daerah menurut Suyasa juga telah mendorong guru dan tenaga pendidik untuk siap bertransformasi. Melalui pelatihan-pelatihan dan program-program inovasi yang dapat diimplementasikan guru melalui proses belajar.
“Guru kita diberikan pelatihan/bimtek dari dana BOS yang sudah diporsikan anggarannya, kemudian dengan merdeka belajar pemerintah pusat melalui kabupaten ada anggaran DAK non fisik untuk di eksekusi, ada metode GASING untuk kecepatan berhitung juga diberikan. Jadi guru itu hampir setiap hari menghadapi proses belajar untuk dirinya dan juga mendidik buat siswanya. Jadi tugas guru memang lebih berat kedepan untuk profesionalitas,” imbuh Suyasa.
Guru dan tenaga pendidik sudah semestinya fleksibel dalam menghadapi situasi. Sejalan dengan tema Hari Guru Nasional yaitu Bergerak Bersama Mewujudkan Merdeka Belajar serta tema HUT-78 PGRI yaitu Transformasi Guru Wujudkan Indonesia Maju.
Editor: Robby
Reporter: Humas Buleleng