search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Penyebab Macet di Bandara Ngurah Rai karena Membludaknya Jumlah Kendaraan Pribadi
Kamis, 4 Januari 2024, 10:19 WITA Follow
image

bbn/net/Penyebab Macet di Bandara Ngurah Rai karena Membludaknya Jumlah Kendaraan Pribadi.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Penyebab kemacetan yang membuat sejumlah wisatawan asing berjalan kaki menggeret koper mereka menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali pada libur Tahun Baru 2024 terungkap. Pihak otoritas Bandara Bali membantah hal ini sebagai dampak dari overtourism.

GM Bandara I Gusti Ngurah Rai Handy Heryudhitiawan menegaskan penyebabnya tidak lain karena volume kendaraan pribadi di Bali selatan yang meningkat drastis. Akibatnya, sejumlah ruas jalan yang menuju dan dari bandara Bali menjadi sangat padat, termasuk di Jalan Bypass, Jalan Ngurah Rai, Jalan Kediri, dan Jalan Raya Kuta.

Padahal, sambung dia, jumlah penumpang dan kendaraan yang masuk keluar bandara pada 29 Desember 2023 justru lebih rendah dari jumlah penumpang dan kendaraan yang keluar masuk bandara pada 23 Desember 2023.

"Jumlah penumpang Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali mencapai 70.776 dalam satu hari (29 Desember 2023), dengan jumlah kendaraan yang masuk dan keluar bandara kurang lebih 61 ribu. Data ini setelah kami komparasi dengan 23 Desember, saat libur Natal, jumlah penumpang kami justru lebih tinggi, sebesar 75.240 orang dengan jumlah kendaraan juga lebih tinggi, sekitar 77 ribu kendaraan," katanya dalam Weekly Brief with Sandi Uno secara hybrid, Rabu (3/1/2024).

Akibat kemacetan di berbagai ruas jalan, arus ke arah dan keluar bandara pun akhirnya terimbas. Kendaraan yang sudah masuk ke bandara tidak bisa keluar, begitu pula dengan kendaraan yang hendak memasuki bandara menjadi tertahan. Handy mengatakan pihaknya segera berkoordinasi dengan pemangku kepentingan lain, seperti Kapolda, Pj. Gubernur Bali, dan Kadispar Bali, untuk mencari solusi. (sumber: liputan6.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami