search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Benarkah Nyeri Leher Jadi Tanda Kolesterol Tinggi?
Rabu, 24 Januari 2024, 09:24 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Benarkah Nyeri Leher Jadi Tanda Kolesterol Tinggi?

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Seringkali orang beranggapan tanda kolesterol di leher menjadi titik ukur tingkat kolesterol dalam tubuh.

Oleh karenanya banyak yang merasa punya tingkat kolesterol tinggi karena mereka merasakan tegang di leher.

Memang ada kalanya nyeri tengkuk menjadi tanda kolesterol di leher, namun ini tak selalu begitu.

Nyeri pada tengkuk memang dapat disebabkan oleh banyak faktor seperti stres berlebih, kelelahan, hingga kolesterol tinggi.

Apabila pengaruhnya dari kolesterol tinggi, maka kondisi ini berkaitan dengan penumpukan plak di pembuluh darah area leher.

Plak yang menumpuk akan otomatis menghalangi aliran darah dari leher menuju otak hingga menimbulkan rasa nyeri.

Selain tanda kolesterol di leher, ada tanda kolesterol di tubuh lainnya yang bisa jadi tanda tubuh kelebihan kolesterol.

Pada dasarnya, kadar kolesterol yang tinggi tak memperlihatkan gejala yang kentara. Gejala umumnya muncul saat sudah memicu kerusakan pada jantung dan otak.

Gejala umumnya muncul saat sudah memicu kerusakan pada jantung dan otak.

Misalnya, pada kasus yang menyebabkan hipertensi, kolesterol tinggi bisa membuat Anda merasa kelelahan, sulit bernapas, sakit kepala, masalah penglihatan, detak jantung tak teratur, dan nyeri dada.

Banyak orang bahkan tidak menyadari bahwa mereka memiliki kolesterol tinggi hingga mengalami komplikasi serius, seperti serangan jantung atau stroke.

Mengonsumsi terlalu banyak makanan tinggi kolesterol, lemak jenuh, dan lemak trans dapat meningkatkan risiko terkena kolesterol tinggi.

Hidup dengan obesitas juga dapat meningkatkan risiko Anda. Faktor gaya hidup lain yang dapat berkontribusi terhadap kolesterol tinggi termasuk tidak aktif dan merokok.

Genetika Anda juga dapat memengaruhi peluang Anda terkena kolesterol tinggi. Gen diturunkan dari orang tua ke anak.

Sementara pada kasus yang berhubungan dengan masalah jantung, kolesterol tinggi bisa memperlihatkan gejala nyeri dada, mual, kelelahan ekstrem, sesak napas, nyeri leher dan rahang, nyeri perut bagian atas atau punggung, serta mati rasa.

Mengutip Healthline, tanda kolesterol tinggi ini umumnya muncul saat lemak memicu pembentukan plak di arteri. Plak mempersempit arteri dan membuat aliran darah jadi tidak lancar atau mengalir dalam jumlah yang lebih sedikit.

Kendati demikian, saat kadar kolesterol tinggi, beberapa orang bisa mengalami gejala pada kulit. Mengutip Very Well Health, misalnya saja kasus xanthomas, atau kondisi saat lemak mulai keluar dari kulit, terutama di sekitar mata. Kondisi ini juga bisa menyebabkan benjolan di tangan, siku, dan lutut.

Berbagai tanda tubuh kelebihan kolesterol ini menjadi gejala lain yang harus diperhatikan selain tanda kolesterol di leher.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami