search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Dua Nelayan Kapal Ikan China Tewas Usai Dikejar Taiwan, Beijing Ngamuk
Minggu, 25 Februari 2024, 11:53 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Dua Nelayan Kapal Ikan China Tewas Usai Dikejar Taiwan, Beijing Ngamuk

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Sebanyak dua nelayan China tewas saat kapal mereka dikejar pasukan Taiwan pada pekan lalu. Pemerintah Negeri Tirai Bambu pun murka dan berencana melakukan patroli rutin.

Dalam rilis resmi, China mengecam Taiwan karena mengejar para nelayan dan menyebabkan kapal mereka terbalik di dekat pos pertahanan Taiwan, Quemoy. Imbas tindakan itu, dua orang tewas.

China juga menuduh coast guard Taiwan menggunakan "metode kekerasan dan berbahaya" saat mengusir kapal nelayan.

Mereka lalu menegaskan akan melakukan patroli dan inspeksi rutin di perairan antara Xiamen dan Taiwan. Kota pelabuhan Xiamen hanya berjarak beberapa mil dari Quemoy.

"[Patroli rutin] untuk menjaga ketertiban operasional di wilayah laut dan melindungi nyawa dan harta benda nelayan," demikian rilis China, dikutip South China Morning Post (SCMP), Senin (18/2).

Juru bicara Kantor Urusan Taiwan (KAO) di Beijing, Zhu Fenglian, buka suara soal kematian nelayan.

Zhu mengatakan dua kematian tersebut disebabkan "pengusiran kasar" pihak berwenang Taiwan terhadap kapal penangkap ikan di daratan.

Lebih lanjut, Zhu menjelaskan tragedi tersebut itu memicu kemarahan yang meluas di China.

"Sangat merugikan perasaan rekan senegaranya di kedua sisi Selat Taiwan, dan secara serius merusak hubungan lintas selat," ujar dia.

Taiwan sementara itu menyatakan kapal para nelayan terdeteksi masuk tanpa izin ke perairan terlarang di lepas pantai Quemoy.

Saat penjaga pantai melakukan pengejaran, perahu tersebut terbalik dan empat penumpang jatuh.

Para penumpang itu berhasil dievakuasi, tetapi hanya dua orang yang selamat.

Zhu menolak narasi perairan terlarang atau terbatas. Dia mengatakan wilayah laut Xiamen-Kinmen telah menjadi zona penangkapan ikan para nelayan sejak dahulu kalan

"China penuh dengan niat baik terhadap rekan-rekan Taiwan, tetapi tak akan mentolerir pengabaian pemerintah Taiwan terhadap nyawa dan harta benda para nelayan daratan," ucap dia.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami