Vladimir Putin Janji Buru dan Hukum Dalang Penembakan Moskow
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Presiden Rusia Vladimir Putin berjanji menghukum semua pihak yang terlibat dalam penembakan massal di gedung konser yang menewaskan lebih dari 130 orang.
Diberitakan Reuters, Minggu (24/3), Putin menyebut, bukan hanya pelaku, dia bahkan akan mengejar dan menghukum dalang 'aksi teroris biadab' tersebut.
"Semua pelaku, penyelenggara, dan mereka yang memerintahkan kejahatan ini akan dihukum secara adil dan pasti. Siapa pun mereka, siapa pun yang membimbing mereka," kata Putin mengutip Reuters.
Putin menyebut pihaknya akan terus melakukan identifikasi dan mencari tahu siapa yang jadi dalang penembakan tersebut.
"Kami akan mengidentifikasi dan menghukum siapa pun yang berdiri di belakang teroris yang merencanakan kekejaman ini, serangan terhadap Rusia, terhadap rakyat kami," katanya.
Saat ini empat pria yang dicurigai pelaku penembakan di gedung konser dekat Moskow itu telah ditangkap Rusia. Kelompok militan Negara Islam (ISIS) juga mengaku bertanggung jawab atas serangan yang terjadi pada Jumat, waktu setempat itu.
Dalam pidato, Putin juga mengatakan sebanyak 11 orang telah ditahan, termasuk empat pria bersenjata yang ditangkap di perbatasan menuju Ukraina.
"Mereka mencoba bersembunyi dan bergerak menuju Ukraina. Di mana menurut data awal, sebuah 'jendela' telah disiapkan bagi mereka di sisi Ukraina untuk melintasi perbatasan negara," kata Putin.
Dinas keamanan FSB Rusia juga mengatakan para pria bersenjata yang dicurigai sebagai pelaku pembantaian massal itu memiliki kontak dengan Ukraina, dan telah ditangkap di perbatasan. Keempatnya juga telah ditahan dan akan dipindahkan ke Moskow.
ISIS sendiri disebut-sebut mempunyai motivasi yang kuat untuk menyerang Rusia, yang melakukan intervensi terhadap negara tersebut dalam perang saudara di Suriah pada 2015.
Selain itu, analis keamanan juga mengatakan klaim ISIS tampaknya masuk akal karena cocok dengan pola serangan di masa lalu.
Serangan yang terjadi pada Jumat waktu setempat di Balai Kota Crocus yang lokasinya ada di pinggiran utara Moskow itu setidaknya menewaskan 133 orang. Bukan hanya penembakan, pelaku bahkan membakar gedung tersebut.
ISIS memang telah mengklaim serangan tersebut sebagai ulah mereka, tapi pihak berwenang Rusia belum menanggapi hal ini.
Di sisi lain, Ukraina juga telah membantah keterkaitan dengan para pelaku dan insiden penembakan ini. Mengingat negara itu saat ini telah berperang melawan Rusia dan pelaku penembakan disebut-sebut hendak bertolak ke Ukraina saat ditangkap.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net