search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pancoran Solas Pura Taman Baginda Banyak Didatangi untuk Melukat Mental
Senin, 25 Maret 2024, 15:21 WITA Follow
image

beritabali/ist/Pancoran Solas Pura Taman Baginda Banyak Didatangi untuk Melukat Mental.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Pura Taman Baginda memiliki pancoran solas. Pura ini terletak di Banjar Peteluan, Desa Temesi, Kecamatan Gianyar. Keberadaan pancoran di pura itu diyakini mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit dari sekala maupun niskala.

Pengayah di pengelukatan Pancoran Solas Pura Taman Baginda Banjar Peteluan desa Temesi, I Ketut Suartika, atau biasa dipanggil Erlang menceritakan sejarah singkat merupakan pesiraman Sri Kresna Aji Kepakisan yang berkuasa di Dalem Samprangan.

 

"Disana ada pancaka Tirta. Namun karena banyak pengiring untuk mesiram, lalu di Jaba Pura dibuatkan Pancoran Pitu miwah Pancoran kalih," jelas dia, Senin 25/3/2024 di Gianyar.

Pancoran Pitu (tujuh) untuk para pria. Dan Pancoran kalih (dua) untuk para perempuan. "Lalu, saat ini ada dibuatkan Pancoran solas," jelas dia.

Selanjutnya, dari Pancoran solas, bisa digunakan untuk Melukat. "Berbagai penyakit disembuhkan. Dari gering, sungkan pikayun," ujar dia.

Berdirinya pura ini, memang di awal tidak ada yang tahu. "Banyak diempon. Subak, perorangan, terakhir diempon oleh Banjar Peteluan," jelas dia.
Dari perkiraan, sejak Dalem Samprangan ada di Gianyar. 

Pancoran ini, banyak didatangi untuk melukat mental. "Baru saja ada dari Jawa, ada yang politisi. Macam-macam motivasi kesini," jelas dia.

Bahkan yang penyakit medis juga ada datang. "Ada sakit ginjal, struk. Kami kembalikan ke yang bersangkutan sesuai rasa," jelas dia.

Mengenai donasi, bisa berapapun. Bahkan Rp 1.000 pun diterima. "Hasilnya untuk keperluan disini," jelas dia.

Sebagai sarana melukat sesuai kemampuan. "Hanya mohon doa. Ini obat alternatif," ungkap dia.

Harapannya, agar Pancoran ini menjadi alternatif. "Bagi karya, Pujawali bisa juga kesini. Kalau atiwa-tiwa, sudah banyak," terangnya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami