search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Paus Fransiskus Disebut Akan Kunjungi Indonesia 3-6 September 2024
Selasa, 9 April 2024, 08:55 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Paus Fransiskus Disebut Akan Kunjungi Indonesia 3-6 September 2024

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) menyebut Paus Fransiskus berencana kunjungi Indonesia pada 3-6 September 2024. Namun, kepastian kunjungan itu menunggu pengumuman resmi dari Pemerintah Indonesia dan Vatikan.

Ketua KWI Mgr. Antonius Subianto menyampaikan Paus Fransiskus punya rencana mengunjungi Indonesia pada 3-6 September 2024.

Informasi itu berdasarkan Nota Verbal Duta Besar Takhta Suci untuk Indonesia Mgr. Piero Pioppo pada Menlu RI dan surat jawaban positif Menlu RI dan Undangan Presiden Joko Widodo pada Paus Fransiskus untuk berkunjung ke Indonesia.

"Untuk itu sebelum ada pengumuman resmi kepastian kedatangan dari pemerintah Republik Indonesia dan Vatikan Rencana kedatangan Bapa Suci Fransiskus tersebut masih bersifat tentatif," kata Uskup Anton dalam sebuah video yang diunggah kanal YouTube Komsos KWI, Senin (8/4).

Dalam kesempatan serupa, Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo berkata Paus Fransiskus sebenarnya sudah diagendakan mengunjungi Indonesia pada 2020. Namun, rencana tersebut ditunda akibat pandemi Covid-19.

Kemudian, rencana kunjungan Paus Fransiskus tak hanya ke Indonesia tapi juga ke Papua Nugini, Timor Leste, Singapura dan kemungkinan Vietnam.

Kunjungan bernilai historis

Uskup Kardinal Suharyo berkata kunjungan Paus Fransiskus memiliki nilai historis. Paus adalah kepala negara Vatikan di mana Vatikan adalah salah satu negara yang awal-awal mengakui kemerdekaan RI.

"Pada 1947, sudah ada perwakilan Vatikan di Indonesia. Kami merasa bahwa Pimpinan Gereja Katolik seluruh dunia sungguh-sungguh memberi perhatian kepada perjuangan kemerdekaan dan pengisian Kemerdekaan Indonesia," katanya.

Di sisi lain, dia mengingatkan bahwa melihat rencana perjalanan dan usia Paus, tentu kesempatan berjumpa tidak akan banyak.

Uskup Kardinal Suharyo pun mengakui belum pernah ada kunjungan ke beberapa negara yang terbilang cukup jauh jaraknya dari Vatikan. Ia mengajak umat untuk senantiasa mendoakan Paus agar tetap sehat untuk menjalankan misinya.

Sementara itu, Uskup Anton menjelaskan kunjungan Paus, jika sesuai rencana, waktunya terbilang pendek. Pihak KWI sudah berdiskusi dan membentuk panitia berkolaborasi dengan pemerintah dan tokoh agama.

Baik Uskup Kardinal Suharyo maupun Uskup Anton meyakini kehadiran Paus Fransiskus secara fisik di Indonesia mampu membawa berkat bagi bangsa dan gereja.

"Semoga kehadiran Paus Fransiskus secara fisik yang akan datang juga menantang kita, mengundang kita, mendorong kita, untuk mempelajari ajaran-ajarannya dan mencoba mencari jalan-jalan untuk melaksanakannya," kata Uskup Kardinal Suharyo. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami