search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bangga, Ketut Edy Jadi Pengajar Bahasa Bali di Universitas Ternama di Amerika Serikat
Rabu, 10 April 2024, 11:21 WITA Follow
image

bbn/kompas.com/Bangga, Ketut Edy Jadi Pengajar Bahasa Bali di Universitas Ternama di Amerika Serikat.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Bahasa Bali kini bisa dikenal dunia dan diajarkan di universitas ternama di Amerika Serikat

Melalui pengajaran Dosen Politeknik Negeri Bali (PNB) Ketut Edy, bahasa dan budaya Bali diperkenalkan di University of Wisconsin, Madison, Amerika Serikat

"Pengalaman mengajar bahasa Bali di University of Wisconsin ini tidak hanya mengasah kemampuan mengajar saya, tetapi juga membuka mata terhadap keanekaragaman budaya dan bahasa di dunia," terang Ketut Edy seperti dikutip dari laman Direktorat Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Rabu (10/4/2024). 

Menurut Ketut Edy, melalui pengalaman mengajar di University of Wisconsin Madison, ia tidak hanya berbagi pengetahuan tentang bahasa dan budaya Indonesia. Tetapi juga belajar banyak dari interaksi dengan mahasiswa dan staf. 

"Ini adalah pengalaman yang tak terlupakan yang telah memperkaya hidup secara pribadi dan profesional," urainya. 

Dia berharap, melalui pengalaman ini, dapat terus berkontribusi dalam memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia, khususnya Bali kepada dunia. Kesempatan untuk mengajar bahasa Bali di University of Wisconsin sendiri, tidak lepas dari program Southeast Asian Studies Summer Institute (SEASSI) yang pernah ia ikuti pada tahun 2012 lalu. 

SEASSI sendiri merupakan program intensif di University of Wisconsin Madison yang menawarkan lingkungan belajar yang ideal bagi mereka yang tertarik pada studi Asia Tenggara. Awalnya, dia diperkenalkan dengan SEASSI oleh Dr. Amelia, teman dari Australian Indonesian Youth Exchange Program (AIYEP) 98, di sebuah reuni kecil di Bali. 

"Dari sana kesempatan untuk mengajar bahasa dan budaya Indonesia terbuka," imbuh Ketut Edy. 

Ketut Edy menambahkan, pengalaman mengajarkan bahasa Bali dan budaya Indonesia di depan mahasiswa internasional sebenarnya bukan kali pertama. Sebelumnya, Ketut Edy juga sempat mengajar bahasa Indonesia kepada mahasiswa Jerman. 

"Jadi, tugas mengajar bahasa Bali bukanlah hal baru bagiku. Sebelumnya, saya telah mengajar bahasa Indonesia kepada mahasiswa magang dari Jerman secara freelance serta mahasiswa Darmasiswa," beber Ketut Edy. 

Permintaan dari University of Wisconsin untuk mengajar bahasa Bali merupakan tantangan baru yang dia terima dengan senang hati. Di University of Wisconsin, Ketut Edy disambut dengan orientasi dan perkenalan dengan guru dan mahasiswa. Selama dua bulan di University of Wisconsin, ia juga terlibat dalam berbagai aktivitas dan tidak hanya fokus pada pembelajaran formal. Ia terlibat mulai dari pembuatan bahan ajar mandiri hingga tantangan mengajar bahasa Bali sebagai bahasa pengantar.

Tetapi juga menggelar berbagai kegiatan ekstrakurikuler untuk memperkenalkan budaya Indonesia dan Bali kepada mahasiswa. "Saya juga turut mengajar bahasa Indonesia di sana," tandas Ketut Edy. 

Kegiatan ekstrakurikuler, lanjut Ketut Edy, salah satunya adalah membuat drama yang melibatkan tiga bahasa yakni Indonesia, Bali, dan Jawa. 

Momen puncak adalah ketika Ketut Edy dan para murid serta guru menyanyikan lagu-lagu tradisional, seperti "Jangi Janger" dari Bali dan "Bengawan Solo" dari Jawa, dan lain-lain. 

"Melalui lagu-lagu ini, kami merasakan kekayaan budaya yang luar biasa dari Indonesia sehingga memberikan pengalaman yang lebih dalam tentang, keberagaman budaya Indonesia," pungkas Ketut Edy. (sumber: kompas.com)
 

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami