search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Atasi Macetnya Ubud, MTI Usul Maksimalkan Sentral Parkir, Dishub Gelar Rekayasa Lalin
Senin, 1 Juli 2024, 17:28 WITA Follow
image

beritabali/ist/Atasi Macetnya Ubud, MTI Usul Maksimalkan Sentral Parkir, Dishub Gelar Rekayasa Lalin.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Kawasan wisata Ubud setiap hari terjadi kemacetan. Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Bali, Made Rai Ridharta melihat sejumlah hal yang perlu dievaluasi.

Yang pertama, kemacetan terjadi akibat parkir liar dan menaik-turunkan penumpang di pinggir jalan di pusat pariwisata Ubud. "Walaupun menaikkan dan turunkan sebentar. Tapi berdampak di antrean panjang," ujar dia.

Apalagi, kegiatan naik turun penumpang berlangsung di banyak titik. Misalnya di toko-toko yang berjejer di Ubud.

Selanjutnya, dia melihat penggunaan Lapangan Astina Ubud sebagai lahan parkir tidak tepat. Sebab hal itu mengundang kendaraan dari luar masuk ke pusat pariwisata. Padahal, menurut mantan Sekdis Perhubungan Gianyar ini, cara memperlancar lalu lintas Ubud adalah membatasi kendaraan masuk ke Ubud

Paling efektif adalah memanfaatkan semua sentral parkir yang ada di pinggiran Ubud, seperti sentra parkir Monkey Forest. "Lalu wisatawan harus menggunakan shuttle bus untuk menuju tujuannya di Ubud," ujarnya.

Rai juga menegaskan, saat ini masyarakat dan pengusaha harus memiliki pola pikir ketika punya kendaraan harus punya garase. "Jangan garase disewakan, yang punya garase malah parkir di badan jalan," ujar dia.

Dia juga melihat pintu masuk bagi kendaraan besar seperti bus. Awalnya kendaraan besar ini diarahkan ke Desa Mas menuju Lodtunduh, namun jalan masuk dari Mas ini kecil. 

Maka, langkah tercepat yang saat ini bisa dilakukan adalah membatasi jam lintas kendaraan mereka. Karena, selain besar, dia juga jalannya pelan karena jalanan sempit. 

"Maka dari itu, jam lintas mereka harus diatur, jangan kasi mereka melintas di jam-jam sibuk," harap dia.

Adapun titik macet Ubud dari Jalan Kedewatan, Jalan Raya Tjampuhan – Jalan Raya Ubud, Jalan Raya Andong – Jalan Raya Peliatan, Jalan Raya Teges – Jalan Raya Mas – Jalan Raya Kengetan, Jalan Raya Lodtunduh – Jalan Raya Pengosekan – Jalan Raya Nyuh Kuning. 

Sementara itu, mengantisipasi kemacetan. Maka Dinas Perhubungan Gianyar (Dishub) menggelar rekayasa lalu lintas di Jalan Suweta dan Jalan Sriwedari Ubud, hanya khusus untuk roda dua. Rekayasa berlangsung pada 8-24 Juli 2024.

Sedangkan, dishub melarang parkir di sepanjang Jalan Suweta dan Sriwedari Ubud. Surat edaran itu menindaklanjuti hasil rapat bersama yang ditandatangani oleh Kepala Dishub Gianyar Made Arianta. 

Editor: Robby

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami