search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pelaku Wisata: Hajatan Parpol di Bali Jangan Sampai Ganggu Pariwisata
Kamis, 22 Agustus 2024, 11:30 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/Pelaku Wisata: Hajatan Parpol di Bali Jangan Sampai Ganggu Pariwisata

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Praktisi pariwisata Bali , Wayan Puspa Negara mengharapkan kegiatan-kegiatan berskala nasional dan internasional yang digelar di Bali membawa dampak positif bagi dunia pariwisata Pulau Dewata dan bukan sebaliknya.

Hal tersebut dikatakan Puspa Negara melalui keterangan via whatsapp di Badung-Bali, Kamis (22/8), menyikapi akan diselenggarakannya Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Nusa Dua Badung Bali yang disinyalir akan berlangsung panas.

"Kita berharap apapun kegiatan besar di Bali agar berjalan aman. Sebab telah terbukti sejumlah kegiatan, baik skala nasional dan internasional di Bali berjalan lancar dan aman. Jika itu memanas sebaiknya jangan digelar di Bali," ujar praktisi pariwisata asal Legian, Kabupaten Badung.

Menyinggung terkait Muktamar PKB di Bali, Puspa Negara mengatakan penyelenggara pasti sudah mengurus perizinan ke Mabes Polri-TNI, sehingga pengamanan tetap bisa dilakukan untuk menjaga kondisi kondusif.

"Mengenai perhelatan skala besar di Bali pasti sudah mengantongi izin dari Mabes Polri. Sehingga keamanan pun bisa tetap terjaga. Karena Bali adalah destinasi pariwisata dunia, sehingga soal keamanan menjadi prioritas utama," ujarnya.

Sebelumnya di tengah masyarakat beredar kekhawatiran terkait pelaksanaan Muktamar PKB di Bali yang akan berjalan ricuh dan memanas. Pasalnya di pusat masih ada konflik antar dua kubu berbeda.

Hal serupa disampaikan seorang pekerja pariwisata bali, Ketut Aryana.

Dia berharap kegiatan partai politik di Bali tidak menimbulkan konflik dan mengganggu keamanan dan kenyamanan pariwisata Bali. 

"Saya selaku warga Bali yang sebagian besar mengandalkan hidup dari sektor pariwisata menjadi resah. Jika terjadi konflik berbau politik di Bali. Tentu wisatawan akan takut ke Bali untuk berwisata. Saya menolak jika konflik politik dibawa ke Bali," kata Ketut Aryana.

"Siapa pun membuat kegiatan di Bali agar memenuhi persyaratan perizinan, sehingga situasi dan kondisi bali bisa tetap aman terkendali," ucapnya.

Editor: Juniar

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami