Setelah Made Mangku Pastika mantan Gubernur Bali dua periode (2008-2018) datang secara tiba-tiba pada Jumat (6/9/2024) di Peresmian Posko Pemenangan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di Buleleng, kini giliran calon gubernur Made Muliawan Arya alias De Gadjah sowan ke kediaman anggota DPD RI itu pada Minggu (8/9/2024).

Didampingi Ketua Tim Pemenangan Made Muliawan Arya dan Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS), I Kadek 'Rambo' Budi Prasetya dan Konsultan Politik Pemenangan Mulia-PAS, Kadek Cita Ardana Yudi, De Gadjah disambut hangat oleh gubernur pencetus sekolah Bali Mandara dan Sistem Pertanian terintegrasi atau Simantri itu.

Saat dikonfirmasi, Ketua Gerindra Bali itu mengatakan kedatangannya ke kediaman Mangku Pastika tersebut untuk memohon doa restu dan memohon arahan karena telah berpengalaman menjabat gubernur selama dua periode dan dinilai sukses.    

"Kami mohon doa restu dan mohon arahan karena beliau telah berpengalaman sebagai gubernur dua periode dan tergolong gubernur yang sukses," ungkap De Gadjah, Senin (9/9/2024).

Dalam pertemuan itu, De Gadjah menyebut Mangku Pastika bercerita banyak tentang pengalamannya baik semasa di kepolisian dan menjabat gubernur. Hal inilah yang bahan masukan dan pengalaman nantinya jika terpilih sebagai gubernur Bali periode 2024-2029. 

"Kami datang sowan dan beliau merespons positif. Beliau mendukung kami, merestui kami dan banyak memberikan masukan dan arahan. Pada intinya beliau berpesan kamu harus pro rakyat," tegasnya.

Sebelumnya, Made Mangku Pastika memberikan arahan kepada De Gadjah untuk memberikan perhatian terhadap peningkatan aksesbilitas dan sumber daya manusia di Kabupaten Buleleng sehingga mampu meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.

“No drama, no omon-omon, Bandara harus jadi, Celukan Bawang harus menjadi pelabuhan kapal pesiar, SMA SMK Bali Mandara harus hidup dan harus ada satu lagi yaitu di gerokgak, SMK khusus perikanan dan pelayaran, harus ada, harus ada lagi disini politeknik, yang dulu rencananya saya kasi nama ITBM, Institut Teknologi Bali Mandara, dulu, sekarang boleh, namanya boleh diganti,” tegasnya di hadapan relawan dan KIM Plus.

Mangku Pastika juga mengingatkan agar Kota Singaraja dijadikan sebagai Kota Pendidikan, sebab keberadaan kota pendidikan sangat sejalan dengan karakter orang Buleleng yang memiliki keterbukaan.

“Jadi kita harus kembalikan Singaraja sebagai Kota Pendidikan, harus, disitu kita bersaing, karena kita paling banyak orang pandai, ada disini, gen-nya orang Buleleng jago banget, daya juangnya tinggi, mereka orangnya terbuka, open mind, otaknya terbuka jadi mudah, asal no drama,” ucapnya.