search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
De Gadjah Serukan Bali Perlu Badan Otorita, Koster: Pelaku Pariwisata Mesti Junjung Adat-Budaya Bali
Minggu, 27 Oktober 2024, 01:10 WITA Follow
image

beritabali/ist/De Gadjah Serukan Bali Perlu Badan Otorita, Koster: Pelaku Pariwisata Mesti Junjung Adat-Budaya Bali.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Pasangan Calon (Paslon) Gubernur Bali dan Wakil Gubernur Bali Made Muliawan Arya (De Gadjah) - Putu Bali Agus Suradnyana (PAS) menghadiri hearing yang diselenggarakan Bali Tourism Board (BTB) Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali di Jimbaran, Jumat (25/10/2024). 

Dalam penjelasannya, De Gadjah menegaskan pentingnya keterlibatan semua stakeholder dalam pengembangan pariwisata Bali. 

"Pariwisata Bali saat ini berjalan seperti autopilot, banyak permasalahan yang belum diselesaikan secara serius. Namun, berkat dukungan semua pihak, pariwisata kita masih bisa berjalan," ucapnya.

Ketua Gerindra Bali itu mengajak stakeholder pariwisata Bali untuk membangun blue print pariwisata yang lebih terencana dan terarah. 

"Kami adalah pembuat kebijakan, tetapi yang lebih tahu kondisi lapangan adalah bapak dan ibu semua. Oleh karena itu, masukan dari Anda semua sangat kami harapkan," tambahnya.

Ia juga menyinggung tentang perlunya badan otorita pariwisata untuk Bali. "Bali adalah pionir dalam pariwisata, tetapi belum memiliki badan otorita seperti yang sudah ada di Batam, Labuan Bajo, dan Borobudur. Dengan political will dan koneksi yang kami miliki, kami berkomitmen untuk memperjuangkan kekhususan Bali melalui peraturan presiden," tandasnya.

Sebagai langkah konkret, De Gadjah juga mengusulkan pembentukan tempat yang layak dan representatif untuk BTB, di mana para stakeholder dapat berkumpul secara rutin. 

"Ke depan, kita perlu mengadakan coffe morning setiap bulan dan rapat minimal setiap tiga bulan untuk membahas keputusan dan masukan dari semua pihak," jelasnya.

De Gadjah memaparkan, Pariwisata Bali yang maju, pariwisata yang modern, kreatif, inovatif dan dinamis mengikuti perkembangan dan perubahan nilai-nilai universal, global dan nasional, tetapi tidak tercabut dari akar budaya. Disampaikan juga pariwisata unggul, berkualitas dari segi manajemen, infrastruktur dan SDM. Tidak lupa juga dengan kelestarian, keharmonisan antara lingkungan dan manusia.

”Tadi saya sampaikan bagaimana pariwisata Bali ke depannya Mulia-‘PAS, pariwisata maju, unggul, lestari, indah dan menyejahterakan,” jelasnya. 

Harapan pelaku pariwisata banyak sekali disampaikan Mulia-PAS, De Gadjah berkomitmen bersinergi dengan pemangku kepentingan untuk kemajuan pariwisata di Bali.

”Beliau-beliau adalah orang expert di bidangnya. Kami pemangku kebijakan oleh karena itu beliau yang berpikir dan bekerja untuk pariwisata, kami sinergikan libatkan akademisi, swasta dan pelaku pariwisata, serta organisasi perangkat desa (OPD) terkait membangun pariwisata,” jelasnya. 

Lebih lanjut disampaikan De Gadjah, tugasnya jika terpilih sebagai Gubernur Bali yang memiliki koneksi dengan pemerintah pusat, akan melobi apa yang menjadi tugas pemerintah pusat untuk Bali.

”Paling urgen pembenahan pariwisata yang pastinya ingin quality tourism,” tegasnya. 

Pariwisata di Bali harus berkualitas, harapnya satu turis bisa mengeluarkan spend 1000 USD dari seratus turis hanyan spent 1USD. De Gadjah tekankan, berharap per hari seratus turis pengeluarannya 1000 USD mewujudkan quality tourism.

”Kalau bisa kami ingin seratus turis bisa spent 1.000 USD per hari. Itu namanya quality tourism," ujarnya. 

Sementara, calon Gubernur Bali nomor urut 2, Wayan Koster mengatakan, Bali harus memiliki pemimpin bernyali. Ia menyinggung kasus Finns Beach Club yang meledakkan kembang api saat warga menggelar ritual. Kata Koster, tak boleh ada kejadian seperti ini lagi.

Namun jika Finns melakukan kesalahan seperti itu lagi, ataupun akomodasi wisata lainnya yang tidak menaruh rasa hormat terhadap kearifan lokal, maka jalan satu-satunya adalah menutup tempat usaha tersebut.

“Ke depan, tidak boleh lagi kejadian ini (kembang api di Finns), kalau sampai terjadi tutup yang punya usaha ini. Gak bisa, gak bisa gak bisa! Jeg harus keras ini, jadi bapak harus punya Gubernur ne bani jani,” kata Koster saat Hearing Bali Tourism Board (BTB) di Jimbaran Grand Ballroom, Jumat (25/10).

Koster mengatakan, kejadian tersebut tidak mencerminkan wajah pariwisata Bali yang berbasis budaya. Mestinya pelaku pariwisata menjunjung tinggi adat istiadat dan budaya Bali dimana mereka berusaha. “Ini sesuatu yang tidak baik, gak bagus wajah ini,” kata dia.

Wayan Koster pertegas, pelaku pariwisata harus mendahulukan ritual dibanding menggelar event wisata. Jangan sampai karena kepentingan wisatawan, maka mereka mengabaikan kepentingan Bali.

Koster mengatakan, pembangunan pariwisata Bali ke depan dilakukan dengan semangat memperkokoh penyelenggaraan berbasis budaya, kualitas, dan martabat. Pariwisata ada untuk membangun Bali.

Koster menjelaskan, saat ini, jumlah wisatawan di Bali belum terlalu banyak jika dibandingkan dengan Thailand dan Malaysia. Ia membantah anggapan Bali saat ini sudah kelebihan wisatawan.

“Kalau overtourism itu jumlah wisatawannya banyak, kebanyakan. Kalau Bali belum kebanyakan dibandingkan Thailand 30 juta, Malaysia 20 juta, Bali cuma 6,3 juta darimana overtourism?,” kata Koster.

Namun memang ia akui banyak wisatawan nakal dan ugal-ugalan ditemukan di Bali. Maka hal ini yang harus ditertibkan. “Jadi ini bukan soal jumlah jadi yang sedikit ini viral lalu jadi masalah,” jelasnya.

Koster juga menjelaskan, macet yang terjadi di Bali bukan karena wisatawan. Untuk menyelesaikan, harus ada pembangunan infrastruktur jalan. “Enggak, infrastruktur yang harus dibangun dan yang masuk kedepannya wisatawan yang berkualitas,” kata dia.
 

Editor: Robby

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami