search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Putin Pimpin Simulasi Serangan Nuklir Rusia Diluncurkan dari 3 Penjuru
Kamis, 31 Oktober 2024, 09:17 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Putin Pimpin Simulasi Serangan Nuklir Rusia Diluncurkan dari 3 Penjuru

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyaksikan secara langsung simulasi tiga peluncuran serangan nuklir Rusia dari tiga arah berbeda yakni dari darat, laut, dan udara. 

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan latihan ini dilakukan dengan meluncurkan berbagai jenis rudal nuklir Rusia. 

Rudal nuklir Yars diluncurkan dari darat yakni dari Kosmodrom Plesetsk di Rusia barat laut ke Kamchatka, sebuah daerah yang berada di semenanjung di Timur Rusia.

Rudal nuklir Sineva dan Bulava ditembakkan dari laut tepatnya dari kapal selam milik angkatan laut Rusia. Sementara itu, rudal jelajah diluncurkan dari udara, yakni dari pesawat pengebom strategis.

Menurut Putin latihan ini digelar dalam rangka meningkatkan kewaspadaan negaranya terhadap ancaman geopolitik. 

"Mengingat ketegangan geopolitik dan munculnya ancaman serta risiko eksternal baru, penting bagi kami untuk memiliki kekuatan strategis yang modern dan selalu siap digunakan," kata Putin saat membuka latihan tersebut dilansir Al Jazeera.

Putin menyebut senjata nuklir merupakan salah satu alat yang digunakan Rusia untuk menjamin keamanan dan kedaulatan negara.

"(Senjata nuklir) menjadi penjamin kedaulatan dan keamanan negara yang dapat diandalkan," tegas Putin.

Menteri Pertahanan Rusia, Andrei Belousov, menambahkan bahwa latihan simulasi serangan nuklir ini juga dilakukan untuk meningkatkan kemampuan tentara Rusia dalam melakukan serangan nuklir.

Sebab, ketika melakukan serangan nuklir, para tentara dituntut hati-hati agar serangan bisa mengenai target yang dituju dan tidak menyebabkan dampak yang terlalu signifikan.

"Serangan nuklir besar-besaran oleh pasukan ofensif strategis sebagai respons terhadap serangan nuklir musuh," kata Belousov.

Sebelumnya, Rusia juga sudah pernah melakukan latihan serangan nuklir pada 18 Oktober lalu. Kala itu, latihan dihelat di Tver, sebuah wilayah yang terletak di barat laut Moskow.

Latihan serangan nuklir ini dilakukan Rusia di tengah meningkatnya eskalasi konflik dengan Ukraina. Beberapa waktu lalu, NATO bahkan mengonfirmasi bahwa Korea Utara telah mengirimkan tentaranya ke Rusia untuk membantu mereka melawan tentara Ukraina.

Tindakan ini dinilai bakal meningkatkan eskalasi konflik antara Rusia dan Ukraina. Sebab, keberadaan tentara Korut di pihak Rusia bakal membuat mereka makin mudah menyerang Ukraina yang saat ini sedang kekurangan tentara. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami