Bandar Narkoba di Uluwatu Alami Patah Kaki Saat Coba Kabur, Loncat dari Lantai Tiga Vila
beritabali/ist/Bandar Narkoba di Uluwatu Alami Patah Kaki Saat Coba Kabur, Loncat dari Lantai Tiga Vila.
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Penangkapan bandar narkoba jenis Hasis, Denny Akbar Hidayat (28), di sebuah villa yang dijadikan laboratorium rahasia (clandestine lab) di Uluwatu, Bali, Senin sore (18/10/2024), berlangsung dengan dramatis.
Setelah dikepung oleh petugas dari Mabes Polri dan Polda Bali, Denny berusaha melarikan diri dengan cara ekstrem, melompat dari lantai tiga villa tempatnya bersembunyi.
Informasi yang dihimpun dari petugas di lokasi menyebutkan bahwa saat tim gabungan melakukan penggerebekan di Villa Jalan Cempaka Gading, Ungasan, Uluwatu, Denny awalnya mencoba kabur dengan melarikan diri dari lantai satu menuju lantai dua dan kemudian naik ke lantai tiga. Begitu terpojok, ia nekat melompat keluar dari jendela lantai tiga, berusaha menghindari penangkapan.
Namun, aksi pelarian yang berisiko tinggi itu berujung malang. Denny jatuh dengan keras dan mengalami patah tulang pada tumit kaki kanan, yang akhirnya membuatnya tak mampu bergerak lagi. Petugas segera menghampiri dan mengamankannya.
“Dia melompat dari lantai tiga untuk kabur, namun saat itu kaki kanan bagian tumitnya patah. Karena cedera itu, dia tidak bisa melarikan diri lagi dan langsung kami amankan,” jelas sumber dari Kepolisian.
Setelah berhasil ditangkap, Denny segera dilarikan ke Rumah Sakit Trijata untuk mendapat perawatan medis. Pihak rumah sakit mengonfirmasi bahwa Denny diterima di IGD sekitar pukul 20.00 Wita dan kini dirawat di ruang tahanan rumah sakit.
Penggerebekan yang dilakukan pada Senin sore ini mengungkapkan skala produksi narkoba yang sangat besar. Tim gabungan berhasil menemukan berbagai barang bukti berupa narkotika jenis Hasis dalam jumlah yang luar biasa banyak, baik yang sudah diproses maupun yang masih dalam bentuk bahan mentah.
Di antaranya, 18 kilogram Hasis padat kemasan, 12,9 kilogram Hasis padat dalam kemasan, 35.710 butir pil Happy Five, 765 cartridge berisi Hasis cair, dan bahan-bahan mentah lainnya yang dapat menghasilkan ribuan butir narkoba.
Selain itu, polisi juga menemukan 270 kilogram bahan baku Hasis bubuk yang bisa diproses menjadi lebih dari 2.700 batang Hasis padat. Selain itu, terdapat juga 107 kilogram bahan baku Happy Five, yang bila diproduksi bisa menghasilkan lebih dari 3 juta butir pil.
Sumber lain menyebutkan, bahan-bahan dan alat produksi narkoba yang digunakan dalam pembuatan Hasis ini sebagian besar didatangkan dari luar negeri, termasuk China. Mesin pembuat dan prekursor narkoba tersebut masuk melalui jalur pengiriman cargo di Bandara Soekarno-Hatta, kemudian dikirim ke Bali.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, S.I.K., M.H., membenarkan kejadian ini, namun enggan memberikan komentar lebih lanjut.
“Benar, pengungkapan ini dilakukan oleh Mabes Polri dan Polda Bali. Kami akan merilis informasi lebih lengkap dalam waktu dekat,” kata Kombes Pol Jansen singkat.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/spy