search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bali Rencanakan Proyek TOD di Tanah Lot Terintegrasi dengan Kereta Bawah Tanah
Jumat, 27 Desember 2024, 19:37 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi/Bali Rencanakan Proyek TOD di Tanah Lot Terintegrasi dengan Kereta Bawah Tanah.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Dinas Perhubungan (Dishub) Bali mengonfirmasi bahwa tanah milik PT MNC Land Tbk. (KPIG), yang dimiliki pengusaha Hary Tanoesoedibjo, telah disiapkan untuk mendukung pengembangan proyek Transit Oriented Development (TOD) yang terintegrasi dengan sistem kereta bawah tanah Bali Subway. 

"Sudah komitmen mereka (KPIG dan investor utama PT Bumi Indah Prima) sudah deal tinggal menanti prosesnya," kata Kepala Dishub Bali IGW Samsi Gunarta di Denpasar, Selasa (24/12) di Denpasar.

Samsi menjelaskan bahwa tanah tersebut terletak di Kabupaten Tabanan, dekat dengan objek wisata Tanah Lot yang akan dijadikan pusat TOD, sebuah kawasan dengan berbagai fasilitas yang terintegrasi dengan baik. 

"TOD itu satu daerah yang dibangun terkompaksi dengan baik, jadi di sana memungkinkan orang bisa melakukan mobilitas dengan lebih efisien, ada perkantoran, ada tempat rekreasi, mal, hotel itu terkumpul jadi satu area," ujar Samsi.

Dishub Bali mengungkapkan bahwa transaksi pembelian tanah ini, yang memiliki nilai Rp5,5 triliun, akan rampung pada Januari 2025. Namun, pihak Dishub belum mengetahui secara pasti ukuran luas lahan yang dijual, karena proses jual beli melibatkan investor utama PT Bumi Indah Prima. Meskipun demikian, Samsi memperkirakan bahwa untuk pengembangan kawasan TOD, dibutuhkan area seluas sekitar 50 hektar.

Samsi juga menjelaskan bahwa proyek kereta bawah tanah Bali Subway direncanakan dalam empat fase, dimulai dengan penghubung Bandara I Gusti Ngurah Rai hingga Sentral Parkir Kuta, dan dilanjutkan ke Jimbaran, Universitas Udayana, Nusa Dua, serta wilayah lainnya seperti Sanur dan Ubud. 

Namun, rencana pengembangan rute kini mencakup Tanah Lot, Tabanan, yang akan diintegrasikan dengan sistem TOD. Rencana ini diharapkan dapat mempercepat proses pengembangan kawasan.

“Meskipun perencanaannya belum selesai, kami berharap proyek ini dapat berjalan bersama. Kami juga berharap akan ada perpanjangan jalur yang bisa menjangkau lebih banyak kawasan, dan tentu saja meningkatkan efisiensi transportasi di Bali,” tambah Samsi.

Proyek TOD ini tidak hanya akan mengubah wajah kawasan Tanah Lot, tetapi juga memberi dampak positif pada mobilitas masyarakat di Bali. Pemprov Bali berharap kawasan lain di Bali juga dapat berkembang dengan konsep yang sama untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami