Harmoni Antar-Umat Hindu dan Buddha di Griya Kongco Dwipayana Tanah Kilap
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Ratusan umat terus mengalir sejak pagi hari memadati Griya Kongco Dwipayana kawasan Tanah Kilap, Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan, saat perayaan Imlek 2576, Rabu (23/1).
Tidak hanya etnis Tionghoa yang datang bersembahyang, namun umat Hindu juga banyak yang hadir menghaturkan bhakti.
Pengempon Kongco menyiapkan ratusan dupa untuk keperluan persembahyangan bagi umat yang datang. Sebagian umat mengenakan pakaian adat Bali, seperti kamen, kebaya, dan selendang, sementara yang lain memakai busana berwarna merah, khas perayaan Imlek.
Selain dupa, sarana sembahyang lainnya seperti canang dan bija juga disediakan di Kongco ini. "Akulturasi budaya di Tanah Kilap ini telah terbangun sejak 500 tahun silam, berawal dari ditemukannya batu berhuruf China di depan Pura Candi Narmada,” ujar Pemucuk Griya Kongco Dwipayana, Ida Bagus Adnyana.
Menurutnya, di area kongco terdapat ratusan rupang dan pelinggih, dengan puluhan titik persembahyangan. Tidak ada aturan khusus bagi umat yang datang, sehingga mereka bebas beribadah sesuai keyakinan masing-masing.
Baca juga:
Imlek di Denpasar Berjalan Aman dan Kondusif
Kongco di sini memang mencerminkan akulturasi budaya yang sangat kental. "Perpaduan Hindu dan Budha dapat dilihat dalam simbol-simbol persembahyangan di kongco ini. Orang Budha, Hindu, maupun Tionghoa merasa nyaman beribadah di sini,” singkat pemangku yang akrab dikenal Ratu Mangku.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/maw