search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tolak Bantuan Bedah Rumah, Lansia di Bangli Pilih Pertahankan Rumah Warisan
Rabu, 16 April 2025, 12:54 WITA Follow
image

beritabali/ist/Tolak Bantuan Bedah Rumah, Lansia di Bangli Pilih Pertahankan Rumah Warisan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BANGLI.

Seorang lansia di Dusun Tiing, Desa Pengotan, Kabupaten Bangli menjadi perhatian publik setelah videonya bersama tiga anaknya yang mengalami kelumpuhan viral di media sosial.

Namun, viralnya video tersebut justru memunculkan reaksi dari pihak keluarga yang merasa geram dengan narasi yang beredar.

Ni Nyoman Ranti (70), sang lansia, kini mengalami kebutaan dan tinggal bersama delapan orang anak, tiga di antaranya menderita kelumpuhan. Suaminya telah meninggal dunia dua tahun lalu. Meskipun hidup dalam keterbatasan, keluarga ini menolak disebut terlantar atau kekurangan bahan makanan.

Bahkan, mereka menolak tawaran bantuan bedah rumah untuk kedua kalinya. Alasannya, mereka ingin mempertahankan bentuk bangunan rumah sebagaimana warisan budaya tempo dulu.

"Meski tidak melihat dan memiliki anak dengan keterbatasan fisik, keberadaan kami tidak terlantar maupun kekurangan bahan makanan," ungkap Ni Nyoman Ranti.

Ia juga menambahkan bahwa pihaknya pernah didatangi seseorang yang kemudian merekam aktivitas kesehariannya saat mengurus anak-anaknya yang lumpuh. Saat itu, seluruh keluarga sedang mengikuti upacara adat.

Pihak keluarga merasa narasi yang dibangun dalam video tersebut tidak sesuai kenyataan dan meminta klarifikasi dari pihak yang menyebarkan.

Menanggapi hal ini, Perbekel Desa Pengotan, I Kadek Yastawan, menegaskan bahwa pemerintah desa tidak tinggal diam terhadap kondisi warganya.

"Selama ini pihak kami selalu memperhatikan bantuan kepada warga yang kekurangan. Selain bantuan bedah rumah, bantuan pangan juga rutin diberikan," ujar Kadek Yastawan.

Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak sembarangan mengunggah sesuatu di media sosial tanpa mengecek kebenarannya, karena bisa berdampak pada keresahan bagi pihak yang bersangkutan.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami