Mayoritas Pendemo Anarkis di Denpasar Berasal dari Luar Bali, Total 138 Ditangkap
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Aksi demonstrasi anarkis kembali terjadi di Bali. Sebanyak 116 orang ditangkap saat berdemo di depan gedung DPRD Provinsi Bali, Denpasar, Minggu (31/8/2025) dini hari. Mereka diduga melakukan tindakan anarkis mulai dari pelemparan batu, membakar mobil polisi hingga melempar bom molotov.
Sebelumnya, polisi juga meringkus 22 pendemo anarkis di depan Mapolda Bali pada Sabtu (30/8/2025) siang. Dengan demikian, total 138 orang telah diamankan dan kini ditahan di Polda Bali untuk proses pendalaman lebih lanjut.
Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Ariasandy menyebutkan bahwa situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) Bali secara umum tetap aman dan kondusif. Namun ia menegaskan bahwa aksi anarkis tersebut sangat disesalkan.
"Tentunya kita semua sangat menyesalkan aksi demo yang berujung anarkis sehingga Polda Bali harus bertindak tegas terukur dan tetap sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur)," ujar Kombespol Ariasandy.
Menurutnya, pembubaran paksa dilakukan karena aksi para pendemo sudah sangat membahayakan petugas maupun masyarakat sekitar. Pendemo diketahui merusak fasilitas umum dengan cara melempari batu, bom molotov, kembang api, hingga alat berbahaya lainnya.
"Tidak hanya itu, pendemo merusak mobil dinas Randis PHH Polri dan menjarah isinya," bebernya.
Menariknya, dari 138 orang yang diamankan, mayoritas merupakan warga pendatang dari luar Bali.
"Kami tidak melarang orang melakukan unjuk rasa/demo karena itu hak semua warga negara. Namun dalam pelaksanaan semua ada aturan tidak boleh berbuat anarkis yang merugikan orang lain maupun diri sendiri," jelas mantan Kabid Humas Polda NTT itu.
Dari insiden tersebut, delapan anggota Polda Bali mengalami luka-luka termasuk dua warga sipil. Mereka kini dirawat di RS Trijata Polda Bali.
Ariasandy mengimbau masyarakat Bali tetap tenang, beraktivitas normal, dan tidak mudah terprovokasi isu di media sosial.
"Silakan melakukan aktivitas seperti biasa namun tetap waspada dan jangan terpengaruh dengan ajakan-ajakan dari orang yang tidak bertanggung jawab yang saat ini viral di media sosial," ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa keamanan Bali adalah hal vital karena hampir 70 persen masyarakatnya hidup dari sektor pariwisata. Gangguan keamanan bisa berdampak langsung terhadap kunjungan wisatawan dan perekonomian daerah.
"Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersatu jaga Bali agar tetap ajeg, aman dan damai, jangan sampai situasi kamtibmas terganggu dan merugikan masyarakat terutama yang bekerja pada sektor pariwisata," tegasnya.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/spy