search
light_mode dark_mode
Bupati Adi Arnawa Tinjau Lokasi Banjir, Instruksikan Evaluasi Tata Ruang

Jumat, 12 September 2025, 20:37 WITA Follow
image

beritabali/ist/Bupati Adi Arnawa Tinjau Lokasi Banjir, Instruksikan Evaluasi Tata Ruang.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa turun langsung meninjau sejumlah titik terdampak banjir pada Kamis (11/9), salah satunya di Lingkungan Gadon, Mengwitani, yang mengalami dampak cukup parah akibat luapan air.

Dalam kunjungannya, Bupati menegaskan perlunya evaluasi tata ruang sebagai langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak kembali terulang. Ia menekankan bahwa pemanfaatan ruang tidak boleh hanya berorientasi komersial, tetapi juga harus memperhatikan aspek lingkungan dan fungsi alami aliran sungai.

“Selama ini mungkin kita mengabaikan jalur-jalur air, ketika ruang aliran sungai dipersempit atau ditutup, tentu dampaknya akan seperti yang terjadi kemarin. Saya sudah minta Camat dan Perbekel untuk berkoordinasi, termasuk akan memanggil pihak terkait guna mengevaluasi pemanfaatan ruang di Badung,” jelas Bupati.

Selain langkah jangka panjang, Pemkab Badung juga menyiapkan langkah darurat untuk membantu warga terdampak. Adi Arnawa menginstruksikan Camat, Perbekel, Lurah, dan BPBD Badung agar memberikan perhatian penuh, termasuk penyediaan posko pengungsian.

“Ada warga di Kerobokan yang sempat ingin mengungsi, namun akhirnya memilih bertahan di sekitar rumahnya untuk menjaga barang-barangnya. Situasi seperti itu tetap harus diatensi. Saya sudah perintahkan aparat Desa bersama BPBD untuk memastikan kebutuhan warga tetap diperhatikan,” tegasnya.

Terkait korban yang masih hilang akibat banjir, Bupati memastikan pencarian dilakukan bersama Basarnas sesuai SOP selama tujuh hari. Bahkan Kepala BNPB turut hadir langsung di Bali untuk memantau penanganan bencana.

Untuk solusi jangka panjang, Bupati menyoroti penyempitan aliran sungai di kawasan Central Parkir, Jalan Dewi Sri Kuta. Berdasarkan laporan Dinas PUPR, pelebaran aliran sungai baru dijadwalkan tahun 2026. Namun, ia meminta percepatan dengan memanfaatkan anggaran darurat banjir.

“Kalau memang kondisinya mendesak, jangan menunggu 2026. Kita bisa gunakan anggaran darurat untuk segera melebarkan aliran sungai itu. Mengingat musim hujan masih berlangsung hingga awal tahun depan, langkah cepat harus dilakukan,” pungkasnya.

Editor: Redaksi

Reporter: Humas Badung



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami