Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan

Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Dapur Umum Warga Pulau Biak Denpasar Masak 30 Kg Beras per Hari
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Pascabanjir bandang yang melanda Kota Denpasar pada 10 September 2025 lalu, warga di Jalan Pulau Biak I dan II memutuskan untuk mendirikan dapur umum.
Langkah ini diambil setelah banjir dengan genangan air setinggi rumah merendam pemukiman padat penduduk di kawasan tersebut.
Dapur umum ini didirikan di kamp yang sebelumnya difungsikan sebagai tempat pengungsian. Awalnya, warga hanya memasak dengan anggaran pribadi dan gotong royong, namun kini bantuan mulai berdatangan.
"Awalnya kami membuatkan nasi bungkus dengan anggaran sendiri dibantu warga, namun kini bantuan melimpah seperti beras dan lainnya buat belanja kebutuhan lauk pauk. Dari dapur umum ini, terkadang bila masih ada sisa dan berlebihan. Cukup banyak yang menyumbang makanan, langsung distribusikan ke warga setempat. Begitu cukup maka didistribusikan ke luar wilayah seperti Jalan Pulau Biak II, Jalan Pulau Nias hingga ke Jalan Pura Demak yang terdampak banjir," papar salah seorang relawan Dapur Umum, Rabu (17/9/2025).
Bu Jaya, yang akrab disapa warga sebagai koordinator dapur umum, menyebut sehari bisa memasak hingga 30 kilogram beras. Dari jumlah itu, ribuan bungkus nasi diproduksi untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak.
"Berapa pun jadinya dan bila kurang kami masak lagi. Lewat dapur umum, bantuan yang datang diolah di sini untuk kebutuhan tiga kali makan dalam seharinya," akunya.
Menu yang disajikan pun bervariasi, mulai dari soto, nasi pecel, nasi campur, hingga ayam geprek. Tidak jarang, ada pula warga dan donatur yang datang langsung membagikan nasi bungkus ke lokasi terdampak.
Seingat Bu Jaya, dapur umum ini mulai berjalan sejak 12 September. "Awalnya menggunakan dana pribadi, kemudian kami gotong royong saja, apalagi bantuan sudah berdatangan," imbuhnya.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/maw
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
