Pria Dianiaya Turis di Kuta, Hidung Retak dan Gigi Nyaris Copot

guest@beritabali.com

Beritabali ID: —

Langganan

Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium

Lihat Benefit Lainnya

Pria Dianiaya Turis di Kuta, Hidung Retak dan Gigi Nyaris Copot

Kamis, 6 November 2025, 19:59 WITA Follow

bbn/ilustrasi/Pria Dianiaya Turis di Kuta, Hidung Retak dan Gigi Nyaris Copot.

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Kasus penganiayaan kembali terjadi di kawasan wisata Kuta. Seorang pria asal Teluk Dalem, Nias Selatan, Jonathan Wau (25), menjadi korban penganiayaan oleh orang tak dikenal yang diduga turis asal Arab Saudi pada Selasa, 4 November 2025.

Akibat kejadian itu, hidung korban retak dan dua giginya nyaris copot. Peristiwa tersebut terjadi di depan Toko Jhoni Shop, Jalan Kartika Plaza, sekitar pukul 10.15 WITA. Saat itu korban bersama rekannya, Mohamad Shobin Syahroni, sedang duduk sambil memainkan ponsel. Tiba-tiba seorang pria tak dikenal datang dan langsung menyundulkan jidatnya ke kepala korban tanpa alasan.

"Korban dianiaya turis asal Arab Saudi hingga hidungnya luka berdarah dan giginya goyang," beber sumber, Kamis (6/11).

Selain menderita luka-luka, ponsel korban rusak akibat terjatuh, menyebabkan kerugian sekitar Rp4 juta. Pelaku kemudian kabur menuju Hotel Puspa Ayu, Kuta, sementara korban dilarikan ke Rumah Sakit Kasih Ibu Kedonganan.

Menurut penjelasan dokter rumah sakit, Dr. Fransiska, korban mengalami hidung retak dan dua giginya hampir patah. Ia kemudian diperbolehkan menjalani perawatan jalan.

Usai dari rumah sakit, korban melapor ke Polsek Kuta. Kepada penyidik, korban mengaku tidak mengenal pelaku, namun dari ciri-cirinya diduga kuat berasal dari Arab Saudi. Hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan dan memeriksa saksi-saksi.

Petugas juga telah melakukan olah TKP dan sedang memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi untuk mengidentifikasi pelaku.

Menanggapi laporan penganiayaan ini, Kasi Humas Polresta Denpasar Kompol Ketut Sukadi belum memberikan keterangan lebih jauh.

"Belum dapat data, nanti saya cek," ujarnya, Kamis (6/11).