search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Begini Ramalan Bos Hotel di Bali Soal Pariwisata Tahun 2023
Selasa, 11 Oktober 2022, 16:38 WITA Follow
image

bbn/Suara.com/Begini Ramalan Bos Hotel di Bali Soal Pariwisata Tahun 2023

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali sudah mulai meningkat. Disertai okupansi hotel yang juga naik, meski belum bisa menyamai level sebelum pandemi. Pengusaha hotel yakin pariwisata mulai pulih di tahun 2023 mendatang.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali I Gusti Agung Ngurah Rai menjelaskan, kunjungan wisman saat ini sudah sekitar 65% dari posisi sebelum pandemi. Namun dengan ekspektasi yang semakin positif melihat Bali masih menjadi destinasi tujuan wisata dari turis asing, ditambah dengan adanya penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

"Bali masih menjadi tujuan wisata. Selain itu,  dengan adanya penyelenggaraan KTT G20 membuat optimisme semakin besar, sehingga kemungkinan pariwisata bisa pulih pada 2023 mendatang seperti sebelum pandemi," kata I Gusti Agung Ngurah Rai kepada CNBC Indonesia, Senin (10/10/2022).

Dia menjabarkan, jika dibandingkan masa sebelum pandemi, tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali sebelum pandemi adalah mencapai 15 ribu per hari.

"Untuk turis mancanegara sudah mulai ada peningkatan. Tapi rata rata (porsinya) baru sekitar 65% dari sebelum pandemi. Rata-rata kedatangan sekarang 9-10 ribu turis per hari, sebelum pandemi itu mencapai 15 ribu turis per hari," katanya.

Hal ini juga bisa terlihat dari tarif hotel di Bali yang sudah menunjukkan adanya peningkatan. Meski, imbuh dia, tarif tersebut sebenarnya merupakan harga normal hotel, karena selama masa pandemi dan pemulihan banyak hotel menetapkan harga kamar di bawah rata-rata atau terdiskon 50%.

Terlebih beban operasional hotel juga mulai mengalami peningkatan karena kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) hingga tenaga kerja yang bertambah.

"Sekarang sudah 100% sehingga kita lihat ada hotel yang tadinya Rp 1 jutaan menjadi Rp 2 juta itu adalah harga aslinya," katanya.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), setidaknya ada 894.667 wisman yang ke Bali Periode Januari-Agustus 2022 kemarin. Angka ini meningkat jauh jika dibandingkan 2021 lalu yang hanya 43 kunjungan. Namun, masih di bawah posisi sebelum pandemi yang mencapai 4.066.517 orang sepanjang Januari-Agustus 2019.

Untuk jumlah kunjungan pada bulan Agustus 2022, tercatat mencapai 276.659 atau naik 12,23% dibandingkan bulan sebelumnya, yang kebanyakan berasal dari Australia, India, dan Perancis.

Adapun tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang pada Agustus 2022 tercatat sebesar 38,3%, naik 0,85 poin dibandingkan bulan sebelumnya. Dengan lama tamu menginap mencapai 2 hari. (Sumber: CNBC Indonesia)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami