search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
DB Kembali Makan Korban
Sabtu, 23 Oktober 2010, 16:29 WITA Follow
image

image.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Penyakit demam berdarah kembali menelan korban jiwa. Seorang balita I Made Mas Artha, 2, asal Jalan Tukad Yeh Aya, Denpasar, meninggal setelah terjangkit demam berdarah. Informasi yang berhasil dihimpun, korban baru menjalani perawatan di RS Sanglah, pukul 09.00 Sabtu (23/10).

Namun balita bernasib malang itu hanya dirawat selama beberapa jam saja karena sudah menderita stadium lanjut yaitu Dengue Shock Syndrome (DSS). Tepat pukul 10.30 Sabtu siang, balita itu meninggal dunia.


Menurut salah seorang kerabat korban, balita itu sempat terkena penyakit diare sepekan lalu. Belakangan penyakit itu berhasil disembuhkan. Namun Mas Artha kembali terjangkit penyakit baru.

Pihak keluarga kemudian membawa korban ke Rumah Sakit Surya Husada. Dari pemeriksaan awal, korban diduga menderita tipus. Namun karena kondisinya terus memburuk, penyakit demam berdarah baru diketahui muncul di tubuhnya. Lantaran terus memburuk, pihak rumah sakit kemudian merujuk korban ke rumah sakit sanglah.



"Tapi sudah tidak bisa lagi. Dari mulutnya sudah keluar darah," ucap pihak kerabat yang enggan namanya dikorankan. Diakui oleh keluarga korban, sejumlah warga setempat sempat menderita demam berdarah. "Akhirnya ketularan. Mau gimana lagi," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Pelayanan Medik Rawat Jalan RS Sanglah dr. IGB Ken Wirasandhi mengatakan, tingkat penyakit demam berdarah masih cukup tinggi. Selama bulan oktober ini, rata-rata RS Sanglah merawat 20 orang penderita demam berdarah per harinya.

"Memang sudah menurun angkanya, tapi masih kami kategorikan cukup tinggi. Angka itu bisa kami masukkan kategori rendah kalau rata-rata kami hanya merawat 10 orang pasien saja," tandas Ken. (eps)

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami