search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Polisi Ciduk Dua Spesialis Pencuri Sesari di Pura
Kamis, 7 Februari 2013, 16:12 WITA Follow
image

lensaindonesia.com (ilustrasi)

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Polisi berhasil meringkus dua pemuda yakni KS (17) dan Putu Aditya (22) asal Desa Senganan, Kecamatan Penebel, saat asik menghitung uang hasil pencurian di sejumlah pura di Kecamatan Kediri.

Kedua tersangka diringkus di areal Parkir Daerah Tujuan Wisata (DTW) Tanah Lot, Desa Beraban, Kediri, Kamis dini hari (7/2) . Polisi curiga dengan kedua tersangka yang menghitung uang receh dan uang kertas di waktu yang tidak wajar.

Ketika ditanya kedua pemuda itu mengakui sedang menghitung uang hasil kejahatan yang dilakukan di empat pura kawasan Desa Pandak Gede, Kediri. Pengakuan lebih lanjut, kedua pelaku akui telah beraksi di 18 pura kawasan Tabanan, Penebel dan Kediri.

Kanit Reskrim Polsek Kediri AKP I Ketut Umum Suteja seizin Kapolres membenarkan penangkapan pelaku pencurian uang sesari. AKP Ketut Umum menjelaskan pelaku diamankan oleh petugas berawal dari kecurigaan melihat motor bodong terparkir tanpa tuan di kawasan jalur menuju Tanah Lot.

Setelah dilakukan penelusuran ditemukan dua pemuda duduk di trotoar barat jalan di dekat Pos Polisi Tanah Lot. Saat ditanyai petugas, kedua pemuda asal Desa Senganan, Penebel, itu akhirnya mengaku usai menggasak kotak sesari di empat pura kawasan Desa Pandak Gede.

"Pelaku beraksi di empat pura, di antaranya Pura Prajapati, Puseh, Desa dan palinggih Ratu Nyoman Sakti di Desa Pandak Gede. Mereka menggasak sesari dengan jumlah total Rp 415 ribu, dalam bentuk uang receh dan uang kertas," terang Umum Suteja.

KS yang masih di bawah umur mengaku terpaksa mencuri karena malu masih minta uang ke orangtua. Uang hasil curian digunakan untuk beli nasi goreng. Rata-rata dalam beraksi dapat hasil Rp 20 ribu dan dibagi dua dengan rekannya, Putu Aditya.

KS yang asal Banjar Keridan, Desa Senganan yang hanya tamatan kelas 4 SD ini pun terancam batal kawin atas kasus yang kini menimpanya. Ia mengakui akan menggelar perkawinan bulan Maret 2013 nanti karena pacarnya sudah hamil 3 bulan. KS, akui telah beraksi di 18 TKP bersama Putu Aditya.

Sedangkan Putu Aditya (22) asal Banjar Senganan Kawan, Desa Senganan yang hanya tamatan SMP juga terpaksa mencuri. Sebab penghasilan sebagai buruh bangunan tak seberapa. Di samping malu minta uang ke orangtua. Dalam beraksi, Aditya berbekal satu obeng bengkok.

"Kadang saya yang ngajak, kadang dia (KS)," ungkap Aditya. Dalam beraksi dua pemuda ini mengaku tak pernah melakukan survey. Sambil jalan-jalan di tengah malam, jika melihat kotak sesari di jaba (luar) pura, maka mereka berhenti dan mencongkel kotak sesari pakai obeng yang disiapkan dari rumah. Mereka biasanya berangkat pukul 22.00 Wita. "Selain mengamankan dua pelaku, kita juga amankan uang sesari, satu motor dan satu obeng bengkok," jelas AKP Ketut Umum. 

Reporter: bbn/mul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami