search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Fadel Muhammad Tolak Konferensi WTO di Bali
Minggu, 1 Desember 2013, 18:41 WITA Follow
image

inilah.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Beritabali.com, Jakarta. Indonesia sebagai negara agraris dipengaruhi oleh skema liberalisasi perdagangan WTO (World Trade Organization atau Organisasi Perdagangan Dunia).

WTO telah terdistorsi sebagai alat kendali negara-negara maju terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa agar negara-negara berkembang tetap dalam kendali pengaruh mereka.

Demikian mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad, Minggu (1/12/2013), terkait akan berlangsungnya Konferensi WTO pada 3-6 Desember 2013 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.

Menurut dia, penduduk negara berkembang sebagian besar menggantungkan nasibnya di sektor pertanian. Kehidupan mereka akan semakin terancam setelah negaranya meratifikasi liberalisasi pertanian seperti direkomendasikan WTO.

Produk pertanian mereka terusir dari pasar lokal oleh produk pertanian impor. Negara berkembang semakin tergantung pada impor dalam memenuhi pasokan pangan untuk rakyatnya. "Ini menggerus keamanan pangan mereka, tidak terkecuali Indonesia," tandas Fadel.

Dia mengemukakan, AoA (Agreement on Agriculture) adalah masalah utama WTO karena negara maju memang tidak memberikan tawaran baru kepada kelompok negara lain yang lebih kecil seperti G-33 dan G-90.

Indonesia dan Filipina menjadi motor yang menolak proposal negara-negara maju, sehingga terjadi perlawanan terhadap upaya negara maju yang ingin mendomininasi akses pasar dengan tetap melakukan subsidi domestik dan subsidi ekspor.

"Sayangnya kita tidak konsisten. India dan Brazil menolak kebijakan pertanian WTO yang mencelakakan petaninya melalui konferensi tingkat menteri di Cancun 10 tahun yang lalu. Kita justru memperkenalkan program yang absurd MP3EI," kata wakil ketua umum Partai Golkar tersebut. Fadel berharap pemerintah menolak kebijakan WTO. [bbn/inilah.com]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami