Ratusan Aktivis Dunia Unjuk Rasa Tolak WTO
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Ratusan aktivis dunia berunjukrasa turun kejalan dan menyerukan menolakan Konferensi Tingkat Menteri KTM ke -9 World Trade Organization WTO di Nusa Dua, Bali.
Demonstrasi besar-besaran dengan berbagai atribut masing-masing organisasi dari 30 negara itu dipusatkan di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar. Aksi massa dari sejumlah negara seperti Jepang, India, China dan negara-negara berkembang lainnya tentu saja menarik perhatian masyarakat pengguna di seputar Kantor Gubernur Bali.
Dalam aksinya, beberapa wanita Jepang dan China yang mengenakan pakaian tradisional di isi orasi dan mementaskan berbagai kesenian tradisional seperti tarian dan musik berbagai daerah. Selebrasi aktivis asing yang mengusung bendera raksasa, keranda sebagai simbol perlawanan terhadap WTO.
Anehnya, demo yang cukup mengganggu lalu lintas di Kota Denpasar ini tidak mendapat pengawalan yang ketat dari pihak kepolisian dan hanya mengatur arus lalu lintas. "WTO membunuh petani. WTO membunuh nelayan. Hentikan kekerasan negara terhadap perempuan dan akhiri WTO," bunyi spanduk yang diusung para pendemo.
Menurut Ketua Dewan Pimpinan Pusat Setikat Tani Indonesia Henry Saragih, aksi demo ini dilakukan sebagai bentuk protes dan perlawanan terhadap ajang WTO. "Berbagai krisis yang terjadi di Eropa, India dan negara berkembang lainnya disebabkan kebijakan WTO. Untuk itu, tidak ada kata lain kita harus tolak WTO," pekik Henry dalam aksinya, Selasa (3/12/2013)
Henry juga mengecam WTO yang dinilai skema politik imperialisme Amerika Serikat yang telah mengeksploitasi kekayaan negara-negara di dunia dan menyengsarakan kehidupan rakyat petani, nelayan dan menciptakan industrialisasi yang menindas buruh.
Para pendemo mengancam akan terus mengkampanyekan penolakan WTO selama berlangsungnya pertemuan Menteri Perdagangan Dunia di Nusa Dua, Bali. Pertemuan WTO yang kesembilan yang dihadiri para menteri itu akan berlangsung hari ini hingga 6 Desember mendatang, dan akan dibuka langsung sore ini oleh Presiden SBY. [dws]
Reporter: -