search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
140 Ribu Keluarga di Bali Dapat Simpanan Keluarga Sejahtera
Jumat, 14 November 2014, 16:20 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Dari 15,5 juta keluarga kurang mampu di Indonesia, sekitar 140 ribu keluarga di Bali secara bertahap diberikan Simpanan Keluarga SejahteraSekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Bambang Widianto menyatakan dari 1 juta keluarga simpanan uang elektronik yang diluncurkan, lebih dari 10 ribu diterima masyarakat di Kabupaten Jembrana.

"Kartu Indonesia Pintar kepada sekitar 160 ribu anak usia sekolah, sekitar 1.300 diterima masyarakat di Kabupaten Jembrana). Kartu Indonesia Sehat bagi hampir 4,5 juta individu dimana lebih dari 38 ribu diterima warga di Kabupaten Jembrana," kata Bambang di Kuta, Bali, 14 November 2014. 

Peluncuran Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), yang menggantikan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) sebagai penanda keluarga kurang mampu yang berisi uang elektronik yang digunakan untuk mengakses Simpanan Keluarga Sejahtera. Kartu Indonesia Pintar (KIP), sebagai penanda penerima manfaat Program Indonesia Pintar, dan Kartu Indonesia Sehat (KIS), sebagai penanda penerima manfaat Program Indonesia Sehat.

"Peluncuran tersebut adalah bagian dari ujicoba pelaksanaan berbagai program yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 166 Tahun 2014 tentang Program Percepatan Penanggulangan Kemiskinan," jelasnya.

Menurut Bambang, Simpanan Keluarga Sejahtera adalah bantuan tunai bagi keluarga kurang mampu, yang diberikan dalam bentuk rekening simpanan sebagai bagian dari strategi nasional keuangan inklusif. 

"Pemberian bantuan ditujukan untuk mendorong akses terhadap sistem keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemerataan pendapatan serta menjaga stabilitas sistem keuangan," ungkapnya. 

Pemberian simpanan, sambung Bambang, merupakan perbaikan dari mekanisme pemberian bantuan tunai dalam bentuk Bantuan Langsung Masyarakat yang diberikan sebagai bagian dari paket kompensasi akibat penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak pada tahun 2013.

Menurutnya, pemerintah menyadari bahwa layanan perbankan masih belum dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, terutama di daerah pedesaan dan pedalaman. Untuk itu, pemerintah mendorong penggunaan simpanan dalam bentuk Layanan Keuangan
Digital (LKD), yang berupa uang elektronik. 

"Melalui LKD, masyarakat tidak lagi dibatasi oleh keberadaan bank atau ATM. Mereka bisa mengirim ya, yaitu pada 1 Januari 2014. Program Indonesia Sehat melalui KIS memberikan tambahan manfaat dan layanan preventif, promotif, dan deteksi dini, yang akan dilaksanakan secara lebih intensif dan terintegrasi," paparnya.

Peluncuran tahap awal tersebut akan dilakukan di 19 Kabupaten/Kota di 10 Provinsi, yaitu Jembrana, Pandeglang, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Cirebon, Kota Bekasi, Kuningan, Kota Semarang, Tegal, Banyuwangi, Kota Surabaya, Kota Balikpapan, Kota Kupang, Mamuju Utara, Kota Pematang Siantar, dan Karo.

Peluncuran tersebut diperkirakan akan selesai pada pertengahan bulan Desember 2014.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami