search
temple_hindu
About Bali
psychology
Bali AI
tv
Beritabali.TV
fact_check
Cek Fakta
holiday_village
Desa
business
Ekbis
language
English
breaking_news_alt_1
Hukrim
public
Isin Gumi
currency_bitcoin
Kripto Bali
diversity_4
Love Story
frame_inspect
Misteri
newspaper
News
topic
Opini
cycle
Sejarah
diversity_1
Seksologi
person_pin
Sosok
travel_explore
Wisata
radio_button_unchecked
Badung
radio_button_unchecked
Bangli
radio_button_unchecked
Buleleng
radio_button_unchecked
Denpasar
radio_button_unchecked
Gianyar
radio_button_unchecked
Jembrana
radio_button_unchecked
Karangasem
radio_button_unchecked
Klungkung
radio_button_unchecked
Tabanan
light_mode dark_mode
Ratusan Mahasiswa Gelar Protes Anti-Imigrasi Trump
Kamis, 17 November 2016, 14:02 WITA Follow
image

Sebuah demo berlangsung di Amerika Serikat pada Rabu (16/11) meminta pengurus universitas melindungi para mahasiswa dan pegawai administrasi dari deportasi pemerintahan baru Trump. [source: istimewa]

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Beritabali.com - Washington DC. Ratusan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi turun ke jalan untuk meminta pengurus universitas melindungi para mahasiswa dan pegawai administrasi dari deportasi pemerintahan baru Trump.

 
Associated Press mengabarkan, aksi demo yang berlangsung Rabu (16/11) itu berlangsung berdasar seruan lewat medsos berjudul #SanctuaryCampus. Para pengunjuk rasa menjelaskan mereka berniat menggelar aksi demo di 80 perguruan tinggi. Termasuk Middlebury College, Vermont dengan 400 mahasiswa dan perguruan tinggi kondang Yale University, dengan 600 mahasiswa.
 
Mereka meminta pengelola universitas agar tidak membagi data mahasiswanya, kepada petugas imigrasi, ICE. 
 
"Bisa Anda bayangkan betapa takutnya bila petugas ICE sampai masuk ke kampus-kampus mencari mahasiswa imigran," tutur Carlos Rojas dari kelompok Movimiento Cosecha dari New Jersey. 
 
Sementara itu, para staf beberapa perguruan tinggi menandatangani petisi yang isinya menjadikan kampus mereka tempat aman bagi mahasiswa yang akan dideportasi.
 
Gillian Christensen, jurubicara Departemen Keamanan Dalam Negeri AS menjelaskan, petugas ICE dan kebijakan imigrasi masih diberlakukan. 
 
"Kami masih menerapkan kebijakan itu pada tempat-tempat sensitif, seperti perguruan tinggi dan universitas. Kami meyakinkan warga yang berpartisipasi dalam operasi ini, agar tidak takut dan ragu-ragu," jelas Gillian. [idc/wrt]

Reporter: -

Trump

Imigran

Berlangganan Beritabali.com di Channel Whatsapp

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Beritabali.com. Mari bergabung di Channel Whatsapp Beritabali.com, caranya klik link disini, kemudian join. Anda harus install aplikasi Whatsapp terlebih dulu di ponsel. Selamat bergabung!
Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami
Topik Trending
Berita Terpopuler
01
Desa Ekasari Jembrana Masuk Nominasi Desa Terbaik Antikorupsi
02
Pemkab Jembrana Terima Hibah Mesin Pengolah Sampah Canggih Rp6 Miliar dari Korea
03
Penari Joged Bumbung Dibatalkan Sepihak, Netizen Teringat Diskriminasi MC Era Koster
04
Bukan Politik Uang, Ini Makna Tradisi Mapedanan Saat Karya Ngusaba Dini Jagat Nusa
05
Ketua Gerindra Karangasem Sepakat Tarif Air PDAM Diturunkan
06
Duel Berdarah di Buleleng Dipicu Motif Cemburu
07
Galian C di Karangasem Mendadak Ditutup, Target PAD Terancam Meleset
08
Tabrak Pantat Truk di Bypass IB Mantra, Pemotor Tewas di Tempat
09
Hadirkan Lo Kheng Hong, Kadin Badung Dorong Pebisnis Muda Jadi Investor Saham

Copyright © 2005 - 2024 Beritabali.com All rights reserved. Design & Maintenance by Bali Web Design