search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sempat Hilang di Gunung Agung, Pelari Goat Run Ditemukan Selamat
Selasa, 29 November 2016, 08:05 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Beritabali.com, Karangasem. Pelari yang sempat hilang di lereng Gunung Agung, akhirnya ditemukan dalam kondisi selamat. Pelari bernama Adrian Kurniawan (24) selamat setelah sempat bertahan satu malam di gunung yang dingin.  
 
"Korban tinggal di Royal Residence, jalan Hayam Huruk, Denpasar. Adrian adalah salah satu pelari Goat Run Seris IV yang dilakukan di lereng Gunung Agung hari Minggu lalu. Namun korban nyasar dan tidak bisa turun sehingga dilakukan pencarian," kata Jeffri, Ketua Panitia Pelaksana Lomba, Senin, dilansir Bali Puspa News. 
 
BACA JUGA: 
Adrian diketahui hilang sekitar pukul 20.00 wita hari Minggu lalu. Sekitar pukul 21.00 wita malam dilakukan pencarian oleh panitia bersama dengan komunitas pendaki Gunung Agung. Karena sudah malam pencarian gagal menemukan korban.
 
Pagi harinya, Adrian mengirim SMS dan juga memberikan imformasi terkait posisinya lewat GPS. Sekitar pukul 09.00 wita pencarian dilakukan tim SAR gabungan dari BPBD Karangasem, Basarnas dan pemendu lokal Besakih. Sementara evaluasi korban sendiri dilakukan lewat jalur Tamukus, diatas Pura Tunggul besi melewati Pura Payasan.
 
Korban ditemukan pukul 16.00 wita oleh tim pemandu Lokal Besakih. Korban ditemukan pertama kali oleh I Wayan Sudar dan Wayan Darmayasa di sekitar Batu Meregeg, di Tebing lereng selatan Gunung Agung. 
 
“Tim pencari berteriak memanggil manggil korban, dan tiba-tiba ada sahutan yang didengar Sudar,” ujar kordinator pemandu lokal, Jro Mangku Komang Kayun.
 
BACA JUGA: 
Korban mengalami luka lecet pada bagian dahi karena terjatuh. Disebutkan juga kalau korban sempat melaporkan kepada panpel jika dirinya terjatuh sekitar pukul 16.00 wita hari Minggu lalu saat perlombaan masih berlangsung.
 
Namun pihak panpel kurang awas sehingga SMS tersebut baru dibaca pukul 20.00 wita. Sehingga pencarian terlambat dilakukan. Untung saja korban cukup paham mempertahankan diri di ketinggian. Malam harinya korban nampak istirahat. Bahkan HP yang dipergunakan juga dimatikan. Pagi harinya korban baru langsung mengirim kabar lewat SMS.[bpn/psk]

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami