Akhir 2018, Mobil Terbang PAL-V Tiba di Konsumen
Senin, 19 Juni 2017,
08:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Beritabali.com, Raamsdonksveer. Setelah bertahun-tahun melakukan uji coba, perusahaan mobil terbang PAL-V (Personal Air and Land Vehicle) yang berbasis di Raamsdonksveer, Belanda, berencana akan menyerahkan mobil terbang pertama buatan mereka kepada konsumen pada akhir 2018.
Mengutip AFP, Minggu (18/6/2017), PAL-V siap menjadi produsen mobil terbang pertama di dunia dengan produk tipe gyrocopter roda tiga yang bisa ditumpangi dua orang. Kendaraan itu memiliki sertifikasi untuk dikendarai di jalan raya maupun di udara.
[pilihan-redaksi]
"Mimpi semacam ini sudah ada sejak 100 tahun dari sekarang. Ketika pesawat pertama ditemukan, orang sudah berpikir 'bagaimana jika saya berkendara di jalan?'," kata Markus Hess, Kepala Penjualan PAL-V.
Untuk mengendarai mobil terbang ini, pemilik memerlukan SIM mengemudi dan lisensi pilot. Kendati demikian, pemilik dimungkinkan untuk sekadar mengudara dalam jarak pendek dari satu tempat ke tempat lain.
PAL-V mengungguli para pesaingnya yang juga berupaya mengembangkan mobil terbang di Republik Ceko, Slowakia, Jepang, China dan AS.
Perakitan final mobil terbang PAL-V akan dimulai pada Oktober tahun ini dan perusahaan tersebut berusaha menjadi perusahaan pertama yang memroduksi mobil terbang secara komersial.
Mobil terbang PAL-V menggunakan dua mesin bertenaga 100 tenaga kuda yang menggunakan bahan bakar bensin tanpa timbal. Kendaraan tersebut bisa mengudara sejauh 400-500 kilometer pada ketinggian 3.500 meter. Saat melaju di jalan, mobil ini memiliki kecepatan maksimum sekitar 170 km/jam.
Pada 2019, PAL-V menargetkan bisa memproduksi sekitar 50 sampai 100 unit kendaraan, kemudian akan melipatgandakan produksinya hingga ratusan unit pada 2020.
Namun, mobil terbang ini tidak lah murah. Edisi pertama PAL-V Liberty dijual 499 ribu euro atau sekitar Rp7,4 miliar. Sedangkan PAL-V Liberty versi paling murah yang akan diproduksi di masa mendatang bakal dibanderol 299 ribu euro atau sekitar Rp 4,4 miliar.
Menurut Hess, awalnya PAL-V akan membuat gyrocopter yang bisa dikemudikan. Namun, perusahaan yang memperkerjakan sekitar 40 sampai 50 karyawan itu menyadari bahwa gyrocopter memiliki baling-baling yang membuat kendaraan itu sulit dikendarai di tikungan.
Mereka kemudian melengkapi mobil itu dengan tombol yang bisa melipat baling-baling ke bagian bawah seperti sayap kelelawar.
Perusahaan tersebut menegaskan bahwa mobil terbang yang mereka besut bukan sebuah helikopter yang baling-balingnya digerakkan oleh mesin. Ini adalah gyroplane di mana baling-baling berputar berkat aliran udara.
Bahkan jika kedua mesin berhenti, baling-balingnya akan tetap berputar.
"Kalaupun Anda melaju dengan kecepatan nol, itu akan terus berputar dan Anda tidak akan terjatuh dari udara," pungkas Hess. [bbn/idc/wrt]
Reporter: -