search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tabanan Jalin Kerja Sama PT Hasuna Mitra Bangun Pabrik Daur Ulang Sampah
Selasa, 15 Mei 2018, 16:45 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Beritabali.com.Tabanan, Pemerintah Kabupaten Tabanan akan menjalin kerja sama dengan PT. Hasuna Mitra Gemilang, perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan sampah Tabanan untuk membangun  pabrik pendaur ulang kembali sampah, khususnya sampah plastik. 
 
[pilihan-redaksi]
Tjoeng Lukito selaku Direktur PT. Hasuna Mitra Gemilang mengatakan akan mendaur ulang sampah plastik non organik dan mengkombinasikan dengan kulit gerabah organik.
 
Dipilihnya Tabanan karena Tabanan merupakan ikon lumbung padi sehingga semakin mudah untuk mendapatkan bahan baku yaitu kulit gerabah itu sendiri, serta di Tabanan juga memiliki sampah plastik yang banyak.
 
“Dengan mendaur ulang kembali sampah ini, tidak hanya mengurangi sampah plastik tetapi dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan peralatan rumah serta memiliki nilai tinggi, seperti gazebo, meja, tempat sampah, pot," jelasnya saat audiensi dengan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, Selasa (15/5) di ruang kerjanya.
 
Lukito menambahkan diharapkan nantinya dapat meningkatkan taraf hidup orang banyak, dengan mengelola dan mendaur ulang kembali sampah sehingga dapat berguna dan memiliki nilai jual yang tinggi.
 
Bupati Tabanan yang akrab disapa Eka menyambut baik serta mengapresiasi gagasan ini, dimana selama ini peningkatan jumlah sampah di Tabanan dari hari ke hari kian mencemaskan. Apalagi sampah plastik, yang mengandung bahan-bahan kimiawi berbahaya dan baru bisa terurai setelah ratusan tahun, lamanya.
 
Meningkatnya penggunaan sampah plastik, terutama karena kebiasaan penggunaan kantong plastik atau tas kresek di toko, warung, pusat perbelanjaan dan supermarket. Produk-produk barang konsumen juga banyak yang dikemas dengan plastik, bahkan plastik yang berlapis aluminium (aluminium foil) yang butuh ratusan tahun untuk mengurainya. 
 
[pilihan-redaksi2]
"Masyarakat sudah dibuat nyaman dengan kantong plastik, dimana kurang kesadaran akan bahaya dari plastik itu sendiri," ungkapnya.
 
Kini, hampir di setiap Kabupaten/Kota di Bali, khususnya di Tabanan  sudah terdapat bank sampah. Baik yang dikelola secara mandiri oleh masyarakat maupun lembaga. Selain melakukan daur ulang, bank sampah juga memproses sampah untuk dipakai sebagai kompos, lanjut Eka.
 
Orang nomer satu di Tabanan ini berharap nantinya perusahaan ini bisa menghasilkan produk yang bisa diterima masyarakat dan bermanfaat bagi masyarakat Tabanan. Diharapkan juga hasil itu bisa bisa dipromosikan di BUMDA Tabanan melalui kerjasama.
 
“Saya harap hasilnya nanti bisa diterima dan bermanfaat bagi masyarakat. Sehingga nantinya bisa dipromosikan di BUMDA Tabanan, dan BUMDA bisa mempromosikan hasil dari daur ulang itu kepada masyarakat umum, baik di Tabanan maupun di luar Tabanan," Tutupnya. (bbn/rlstbn/rob) 

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami